JawaPos.com – Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melarang warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia dalam mencegah penularan varian baru virus Covid-19. Kebijakan tersebut berlaku mulai 1-14 Januari 2021 mendatang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi pun mengaku bahwa kebijakan tersebut pasti akan berpengaruh signifikan pada pergerakan penumpang di 15 bandara AP I. “Kita proyeksikan memang tidak sebagus yang kita bayangkan. Apalagi berita terakhir ada varian virus baru yang membuat pemerintah menutup secara total kunjungan orang asing ke Indonesia di awal tahun 2021 ini. Tentu saja ini akan terdampak sangat signifikan,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (30/12).
Meskipun demikian, pihaknya optimistis secara keseluruhan pergerakan penumpang sepanjang 2021 nanti akan berangsur membaik dibanding tahun tahun ini. Meskipun, tidak akan mencapai rata-rata sebelum adanya pandemi Covid-19.
Menurutnya, pergerakan di bandara 15 bandara dibawah AP I ada sekitar 230 ribu per hari dalam kondisi normal. Namun, kondisi saat ini baru di level sekitar 97 ribu rata-rata per hari. Kemungkinan, tahun depan dapat mencapai 130 – 135 ribu per harinya.
“Jadi saya harapkan nanti kalau kondisinya terus membaik saya kira ini jadi satu peluang paling tidak membuat kita break event,” tuturnya.
Faik mengungkapkan, pergerakan penumpang selama ini memang masih didominasi oleh penumpang domestik. Sehingga pergerakan penumpang domestiklah yang paling menentukan pertumbuhan bandara-bandara Indonesia sepanjang 2021 nanti.
Faik menyebut, belajar dari pengalaman Tiongkok, kondisi trafik di bandara negara tersebut sangat kuat oleh penumpang domestiknya. Sehingga meskipun penerbangan internasionalnya terganggu, namun penghasilannya hampir mendekati normal.
“Nah, ini kondisi yang saya kira mirip dengan Indonesia karena faktor domestiknya kuat. Tentu diharapkan kita bisa lebih bertumbuh untuk penerbangan domestik. Jadi sementara kita lupakan dulu internasional karena memang situasi yang dihadapi,” pungkasnya.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link