JawaPos.com – Perdebatan mengenai sistem pemilu terbuka dan tertutup untuk 2024 masih berjalan. Masing-masing pihak mendukung sistem yang mereka yakini lebih baik.
Pemerhati isu-isu strategis, Imron Cotan mengatakan, Pemilu merupakan instrumen dan menjadi bagian dari sistem demokrasi yang pelaksanaannya bisa menyesuaikan kebutuhan berdasar konteks waktu dan tempat. Demokrasi sendiri tidak mempunya bentuk baku yang dapat diterapkan sebagai model yang sama di setiap negara.
“Jadi kalau ditanya, sistem apa yang terbaik, tentu yang bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar kata Imron dalam dalam diskusi bertajuk ‘Pemilu Proporsional Tertutup: Kontroversi’, Sabtu (21/1).
Imron menambahkan, apapun sistem pemilu yang dipakai tidak menjadi soal, asalkan berkelanjutan dan dapat meningkatkan kualitas demokrasi. Sebab, dalam pandangannya, saat ini demokrasi di Indonesia masih dalam proses pematangan.
Belakangan perdebatan mengenai sistem pemilihan umum kembali mencuat, terkait apakah akan menggunakan sistem proporsional tertutup atau terbuka. PDI Perjuangan mengusulkan sistem pemilu dengan sistem proporsional tertutup dengan alasan ongkos politik yang lebih murah, mencegah liberalisasi, serta potensi politik uang yang lebih kecil. Namun pendapat PDI Perjuangan ditentang delapan partai politik di parlemen.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Bhayangkara Jaya dan peneliti senior BRIN, Hermawan Sulistyo menyebutkan, prinsip dasar dari pemilu yakni setiap orang sejak lahir mempunyai kedaulatan terhadap dirinya sendiri. Agar tidak terjadi konflik, maka dibuat pengaturan.
“Nah yang membuat pengaturan tersebut adalah orang yang kita pilih di eksekutif maupun legislatif,” ujar Hermawan.
Hermawan melanjutkan, pihak lain yang membuat pengaturan itu terdiri dari parpol dan orang, sehingga masyarakat bisa mengetahui pertanggungjawabannya, sebab dipilih langsung. Hermawan juga menampik anggapan jika salah satu sistem pemilu tertentu lebih mudah membuat politisi tertentu terpilih di DPR. Menurutnya, semua sistem pemilu bisa menghantarkan politisi berkualitas ke DPR.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link