Pemulihan Ekonomi Dunia dan Domestik Terhambat di Kuartal III

JawaPos.com – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, perbaikan perekonomian dunia pada kuartal III tahun ini akan tertahan karena peningkatan penyebaran varian delta Covid-19. Selain itu, karena perbaikan ekonomi di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang masih terbatas seperti India dan kawasan ASEAN.

“Namun demikian, tetap kuatnya pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS), kawasan Eropa, dan Tiongkok diprakirakan dapat menopang prospek perekonomian global,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (19/8).

Perry memaparkan, hal ini dikonfirmasi oleh kinerja indikator dini pada Juli 2021 seperti Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur, keyakinan konsumen, dan penjualan eceran di negara-negara tersebut yang tetap kuat.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global 2021 diprakirakan sesuai dengan proyeksi sebelumnya sebesar 5,8 persen,” imbuhnya.

Selain itu, volume perdagangan dan harga komoditas dunia juga diprakirakan terus meningkat, sehingga tetap mendukung masih kuatnya kinerja ekspor negara berkembang. Serta, ketidakpastian pasar keuangan global sedikit menurun sejalan prospek perekonomian dunia yang membaik, meski masih terdapat risiko terkait rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering) the Fed dan peningkatan kasus varian delta Covid-19.

“Kondisi ini mendorong masuknya aliran modal global ke negara berkembang, termasuk Indonesia, dan mendukung penguatan mata uang di berbagai negara tersebut,” tuturnya.

Sementara, pada semester II 2021, pemulihan ekonomi domestik diperkirakan terus berlangsung, meskipun sedikit tertahan pada triwulan III karena dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh Pemerintah untuk mengatasi kenaikan kasus varian delta Covid-19.

Meskipun demikian, kata Perry, perkembangan hingga awal Agustus 2021 mengindikasikan aktivitas ekonomi yang mulai membaik. Hal tersebut tercermin pada beberapa indikator dini seperti mobilitas masyarakat, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS, serta aktivitas sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum yang kembali meningkat.

Ke depan, Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh perbaikan mobilitas masyarakat sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat dan akselerasi vaksinasi, berlanjutnya stimulus kebijakan, pembukaan sektor-sektor prioritas dan dukungan UMKM, serta tetap tingginya kinerja ekspor.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5 persen – 4,3 persen,” pungkasnya.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link