Monday, March 27, 2023
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

Pencitraan dan Kebohongan Publik

November 9, 2017
in News
Reading Time: 5 mins read
A A
1
SHARES
4
VIEWS
ShareShareShareShareShare
Pencitraan dan Kebohongan Publik

Pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu ([email protected])

Tony Rosyid

(Direktur Graha Insan Cendikia)

Kerja…kerja…kerja. Itulah tagline Jokowi yang paling populer. Soal membuat brand, ia jagonya. Soal ini, sulit ada yang bisa menandingi Jokowi.

Jokowi populer sejak jadi Walikota Solo. Namanya melejit melalui mobil Esemka yang sukses diperkenalkan ke publik. Kenyataan bahwa mobil tersebut tidak jadi diproduksi, itu soal lain. Mobil Esemka telah berhasil menjadi kendaraan yang mengantarkan Jokowi ke Jakarta.

Tidak hanya Esemka, cara Jokowi menggusur pasar tradisional dengan kemampuan komunikasi ala solo yang njawani nyaris tanpa resistensi juga telah ikut melambungkan namanya. Peran media yang berhasil mengemas Jokowi sebagai “sosok ndeso” dengan packaging kesederhanaan dan keluguan benar-benar sangat efektif.

Begitu juga perseteruannya dengan Gubernur Jateng Bibit Waluyo saat itu berhasil memposisikan Jokowi sebagai representasi “wong cilik” melawan kekuasaan. Dan angle-nya manis ketika Jokowi setelah menjadi Gubernur DKI datang kepada Bibit Waluyo dan mencium tangannya.

Soal branding, para politisi mesti belajar sama Jokowi. Ia adalah di antara sedikit orang yang “teliti dan detil” dalam kemampuannya memperhatikan hal-hal kecil yang membuat publik tertarik. Keahlian ini yang membuat Jokowi menjadi spoke person sejak masih menjadi Walikota Solo.

ADVERTISEMENT

Blusukan adalah kosa kata baru yang berhasil dipopulerkan oleh Jokowi dalam dunia politik. Meskipun semua politisi melakukan blusukan sebagai kebutuhan komunikasi dengan konstituen, tapi pilihan diksi ini hanya Jokowi yang punya. Dengan baju panjang yang lengannya digulung, Jokowi sukses mematenkan istilah blusukan di benak publik. Istilah ini dipilih untuk menguatkan kesan bahwa mantan Walikota Solo ini tipe pekerja dan dekat dengan “wong cilik”. Jika Barrack Obama pernah sukses dengan merek change we need, maka Jokowi punya segudang merek yang setiap saat bisa dipasarkan.

Bagi-bagi sepeda, main panco dengan sang putra, kereta kuda yang disiapkan untuk para tamu di acara resepsi pernikahan putra pertamanya adalah bagian dari keahlian branding Jokowi.

Namun, branding sebagai pemimpin yang sederhana, “ndeso” dan dekat dengan “wong cilik” mulai dipertanyakan oleh publik ketika Jokowi menggelar pesta pernikanhan yang meriah untuk putrinya Kahiyang Ayu hari rabu, 8 November 2017 di Graha Saba Bawang Solo. 

Kemeriahan pesta ini telah memancing kritik publik, di antaranya dilontarkan oleh komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Menurut Pigai, pesta itu tergolong hedonis di saat daya beli rakyat lagi turun. Apakah ini artinya Jokowi sedang melakukan pergeseren branding?

Membicarakan political branding Jokowi seolah tak pernah akan ada habisnya. Karena setiap moment bisa diolah menjadi merek politik. Itulah kelebihan Jokowi dibanding politisi lainnya.

Tidak hanya Jokowi, setiap politisi, terutama calon kepala daerah dan presiden butuh brand yang mudah dillekatkan di hati konstituen. Ridwan Kamil ngebranding dirinya dengan taman kota, Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta, mempopulerkan dirinya dengan budaya singkretik, dan Ahok dengan kegarangan. 

Politik mutlak butuh pencitraan. Tanpa pencitraan, orang tidak akan mengenalnya. Pencitraan merupakan bagian dari kebutuhan branding bagi setiap orang yang butuh suara publik. Di era dimana partisipasi suara rakyat adalah penentu nasib para politisi, maka hukum yang berlaku adalah “tak kenal, maka tak terpilih.”

Jika Anda ingin terjun di dunia politik, integritas dan kapabilitas tidak cukup. Orang perlu kenal siapa anda sehingga orang tertarik kepada anda. Tidak semua orang mampu mengenalkan dirinya kepada publik dengan kesan yang menarik. Disinilah para politisi butuh keahlian orang/team yang menguasai bidang piar ini. Dalam konteks politik, para ahli ini sering disebut dengan istilah “konsultan politik.” Tugas konsultan politik pertama-tama adalah melakukan survey tentang popularitas, kedisukaan dan kemudian elektabilitas tokoh yang akan dibranding. Pensurvey akan membaca dan menganalisis tentang faktor apa saja yang membuat masyarakat suka sehingga mereka menjatuhkan pilihan kepada sosok yang akan dibranding. Inilah dasar yang digunakan para konsultan politik untuk “mendandani” sang sosok yang sedang dijagokan.

Untuk menjadi konsultan politik tidak gampang. Keahlian ini butuh kemampuan akademik, terutama penguasaan metodologi kuantitatif dan pengalaman yang terukur. Karena itu, keahlian ini dibeli dengan harga yang fantastis. Kabarnya, konsultan politik bisa dibayar 50 milyar sekali musim untuk satu kandidat. Soal layak atau tidak calon yang dijagokan itu bukan prioritas. Yang terpenting adalah kecocokan harga. Harga deal, kesepakatan dibuat. Prinsip dasarnya adalah “profit motif” yaitu orientasi keuntungan finansial.

Mereka menyebut dirinya sebagai kelompok profesional yang harus melayani semua kliennya. Malaikat dilayani, setan dan iblispun mendapat perlakuan yang sama. Masa depan bangsa bukan urusan mereka. Tanggung jawab mereka sudah ditetapkan di pasal dan ayat yang ada di perjanjian, bukan di kitab suci atau di hati nurani.

Tugas utama konsultan adalah membuat “si jagoannya” punya citra menarik di mata publik, sehingga publik suka dan akhirnya menjatuhkan pilihannya. Prosesi ini sering orang sebut dengan istilah “pencitraan.”

Pencitraan tidak selalu berarti negatif. Pencitraan adalah kebutuhan politik yang tidak bisa dihindari. Hanya saja, sebagai bangsa yang bernurani pancasila, pencitraan mesti dihindarkan dari praktek-praktek manipulatif dan kebohongan. Jika pencitraan itu dijadikan sebagai proses untuk memperkenalkan sesuatu yang tidak sesuai kenyataan maka itu namanya penipuan. Faktanya antara pencitraan dengan penipuan itu memang beda-beda tipis.

Banyak orang bilang bahwa rakyat kita sudah cerdas, tidak mungkin bisa dibohongi. Ini ungkapan yang berlebihan. Buktinya, rakyat sering gagal memilih pemimpin yang baik. Baik artinya punya kapasitas dan integritas. Kapasitas diukur dari perbaikan (adanya perubahan terukur ke arah yang lebih baik) yang sudah dibuat oleh seorang pemimpin buat rakyatnya. Dan integritas artinya komitmen hukum, moral dan loyalitas terhadap kebenaran selama memimpin. Masih banyaknya pemimpin daerah yang berurusan dengan penegak hukum, terutama KPK, adalah bukti kegagalan rakyat memilih pemimpinnya. Fakta ini membuktikan bahwa rakyat masih mudah dijadikan korban pencitraan.

Pencitraan bisa dijauhkan, dan mestinya demikian, dari praktek kebohongan publik melalui dua syarat: pertama festival ide dan gagasan yang tertuang dalam program mesti rasional dan realistis. Ada jaminan bahwa program-program yang ditawarkan itu tidak saja menarik, tapi akan mampu dijalankan untuk memberi perubahan dan menjadi solusi bagi problem yang selama ini dihadapi oleh rakyat.

Kedua, kepastian track record calon pemimpin, yang dilihat dari latar belakang/jejak integritas dan kapabiltasnya. Kualitas pendidikan dan Jejak pengalaman menjadi hal penting yang bisa dijadikan alat ukur untuk menilai seorang calon pemimpin itu mampu tidak merealisasikan program-program yang ditawarkan. Demikian pula jejak hukum dan sosialnya harus menjadi perhatian serius, karena ini menyangkut nasib masa depan banyak orang yang akan dipimpinnya.

Dua persyaratan di atas mesti menjadi ukuran rakyat dalam menilia pemimpin agar pencitraan tidak lagi menjadi festival kebohongan publik yang akhirnya akan membuat bangsa ini semakin terpuruk.

TAGS : pencitraan kebohongan publik opini tony Rosyid

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24466/Pencitraan-dan-Kebohongan-Publik/

ShareTweetSendSharePin
Previous Post

Novanto: Pasangan Kahiyang-Bobby, Contoh Keluarga Muda

Next Post

Rouhani Tidak Benarkan Retorika Anti Iran Saudi

Related Posts

Polisi Tetapkan 15 Orang Jadi Tersangka Pembakar Pesawat Susi Air
News

Polisi Tetapkan 15 Orang Jadi Tersangka Pembakar Pesawat Susi Air

March 27, 2023
Regenerasi Diperlukan Jaga Idealisme Berpolitik
News

Sekjen Gerindra Sebut Indonesia Harus Punya Sosok Pimpinan Kuat

March 27, 2023
KPK Sidik Dugaan Korupsi Barang Kena Cukai di Tanjung Pinang Kepri
News

KPK Sidik Dugaan Korupsi Barang Kena Cukai di Tanjung Pinang Kepri

March 27, 2023
Next Post

Rouhani Tidak Benarkan Retorika Anti Iran Saudi

Gaya Pernikahan Kahiyang Ayu Bisa Jadi Ajang Promosi Budaya Indonesia

Tak Birokratis, Menteri Kabinet Inggris Mengundurkan Diri

Tak Birokratis, Menteri Kabinet Inggris Mengundurkan Diri

Dari BRI hingga GOTO, Berikut Update Aksi Sejumlah Emiten Bursa

Dari BRI hingga GOTO, Berikut Update Aksi Sejumlah Emiten Bursa

March 21, 2023
Kajati DKI Jakarta Besuk David Ozora untuk Tunjukkan Empati

Kondisi Terkini David, Lebih Fokus tapi Belum Bisa Diajak Berbicara

March 22, 2023
Ford Ranger Wildtrak X debut di Australia sebagai Baby Raptor

Ford Ranger Wildtrak X debut di Australia sebagai Baby Raptor

March 24, 2023
Sederet Permintaan Maaf Kemenkeu di Tengah Keluhan Netizen

Sederet Permintaan Maaf Kemenkeu di Tengah Keluhan Netizen

March 23, 2023
2 Film Menangi FFB Lokus 2, Ini Pesan Sandiaga Uno

2 Film Menangi FFB Lokus 2, Ini Pesan Sandiaga Uno

March 22, 2023
Sri Mulyani Preteli Tudingan Transaksi Janggal Rp 300 T di Kemenkeu

Sri Mulyani Preteli Tudingan Transaksi Janggal Rp 300 T di Kemenkeu

March 27, 2023
Pabrik perakitan bus di Mesir beroperasi, target 500 unit per tahun

Pabrik perakitan bus di Mesir beroperasi, target 500 unit per tahun

March 2, 2023
Kemenkominfo Tata Ulang Spektrum Frekuensi Radio 2,3 GHz

Kemenkominfo Tata Ulang Spektrum Frekuensi Radio 2,3 GHz

March 9, 2023
Produksi Gabah Turun, Harga Beras di Badung Capai Rp14.000 Sekilo

Harga Beras di Bali Masih Fluktuatif, BI Klaim Sudah Turun

March 20, 2023
DCVI proyeksikan penjualan bus dan truk meningkat 25 persen di 2023

DCVI proyeksikan penjualan bus dan truk meningkat 25 persen di 2023

March 16, 2023
Tunggakan Pelanggan Perumda Tirta Tohlangkir Capai Rp 2 Miliar Lebih

Tunggakan Pelanggan Perumda Tirta Tohlangkir Capai Rp 2 Miliar Lebih

March 9, 2023
Nissan naikkan target penjualan mobil listrik

Hampir semua mobil Nissan di Eropa akan dialiri listrik pada 2026

March 1, 2023
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share the latest news updates about economy, tech, entertainment, lifestyle, automotive and much more stuff like that. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • Ramadan 2023, Indra Bekti Dilarang Berpuasa
  • Begini Alasan Aldila Jelita Gunakan Akun Instagram Baru
  • Sri Mulyani Preteli Tudingan Transaksi Janggal Rp 300 T di Kemenkeu

Popular Links

  • Rekomendasi Paper Bag
  • Paper Bowl Berkualitas
  • Jual Paper Lunch Box
  • Sepatu Safety Berkualitas
  • Jual Kacamata Safety
  • Rekomendasi Masker N95
  • Slot Deposit Pulsa Disini | Game Slot Deposit Pulsa 10rb Tanpa Potongan | Slot Depo Pulsa Tanpa Potongan | Slot Pulsa

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!