JawaPos.com – Pendamping Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) wilayah Rokan Hilir Riau memberikan sosialisasi tentang permodalan bergulir kepada pelaku usaha mikro dan kecil setempat guna mengembangkan potensi perikanan di sana. Sosialisasi dirangkai dalam acara Pelatihan Pembinaan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan bagi Usaha Pengolahan dan Pemasaran Skala Mikro dan Kecil, Senin (14/6).
“Dengan diadakannya acara pelatihan pembinaan mutu dan keamanan hasil perikanan, serta sosialiasi permodalan ini semoga kedepannya pengolah dan pemasar hasil perikanan semakin maju dan berkembang,” ucap Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasar Dinas Perikanan Kabupaten Rokan Hilir, Wiwik Shita, lewat keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Sabtu (19/6).
Kegiatan ini mendapat dukungan langsung dari Cabang Dinas Perikanan Wilayah Kerja Kecamatan Pasir Limau Kapas dan Laboratorium UPT Penerapan Mutu Hasil Perikanan Dumai.
“Potensi perikanan di Kecamatan Pasir Limau Kapas sangat besar, harapannya, LPMUKP bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha perikanan yang ada di sini dengan mematuhi syarat yang telah diberlakukan tentunya,” ucap Kepala Cabang Dinas Perikanan Kecamatan Pasir Limau Kapas, Deni Arif.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Laboratorium UPT Penerapan Mutu Hasil Perikanan Dumai Fetrina Ampera mengajak peserta kegiatan mengembangkan usahanya dengan bantuan pendamping. “Bapak Ibu pengolah dan pemasar, yang nantinya ingin mengembangkan usaha atau ada kesulitan modal, bisa dibantu oleh Ibu Siti Komariah sebagai Tenaga Pendamping dari BLU LPMUKP,” ucapnya.
Sementara itu, Siti Komariah yang sebelumnya kerap memberikan sosialisasi kepada kelompok menengah, berharap semakin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan pinjaman modal LPMUKP.
“Dana bergulir dari LPMUKP harus dimaksimalkan untuk mengembangkan potensi besar perikanan di Kecamatan Pasir Limau Kapas. Sebagai pendamping, saya siap jika ada debitur yang membutuhkan,” katanya.
Sosialisasi yang berlangsung hingga larut malam, berisikan penyampaian materi dan berbagi pengalaman dari debitur lama. Berkembangnya usaha rajungan kupas yang dikelola Abdul Syarif, misalnya, diharapkan dapat menginspirasi para peserta.
Ia memanfaatkan modal dari LPMUKP untuk memperbaiki tempat pengupasan rajungan, hingga sekarang sudah lebih luas dan bertingkat. Ia mempekerjakan sekitar 15 ibu-ibu dengan quality control yang ketat, agar rajungan kupas siap dikirim keluar negeri oleh perusahaan mitra.
Kisah sukses juga disampaikan Miskiyah, pengolah dan pemasar 18 jenis kerupuk ikan. Meski belum menjadi pemanfaat dana LPMUKP, Ia sukarela berbagi ilmu tentang pembuatan bakso berbahan dasar rajungan.
“Saya memiliki usaha pengolahan kerupuk dari berbagai jenis ikan dan kerang kerangan. Saya berharap, jika mendapatkan pinjaman, bisa membuat tempat baru bagi usaha saya, sehingga lebih tertata dan menarik,” harap Miskiyah yang tak sungkan berulangkali menanyakan kepada pendamping tentang kelayakan usahanya untuk menjadi debitur LPMUKP.
Credit: Source link