Burhanudin Muhtadi
Jakarta, Jurnas.com – Pengamat politik Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menilai ada sejumlah tantangan yang harus dijawab PDI Perjuangan untuk kembali menang pada Pemilu 2024.
Burhan mengingatkan, PDIP adalah partai yang punya sejarah induk, yakni PDI. Partai ini sering konflik di masa-masa sebelumnya. Dan jika ingin membuat hattrick kemenangan pemilu, tiga hal berikut ini harus dibahas saat Kongres V di Bali.
“Pertama, di 2024 Jokowi sebagai kader utama PDIP tidak bisa maju lagi,” ujar Burhan.
Kata Burhan, tantangan ini harus dibahas serius, karena ada fakta dalam pemilu di Indonesia, bahwa faktor personaliasi politik lebih mempengaruhi prilaku pemilih dibanding institusional partai.
“Jadi ketika Pak Jokowi tidak bisa maju lagi. Skenario yang dialami partai Demokrat di 2014 bisa berulang. Suka tidak suka, pemilu kita masih didrive oleh asosiasi personal. Dan sebagian yang memilih PDIP 2019 itu karena ketokohan Pak Jokowi,” jelas Burhan.
Ia pun membeberkan, bahwa elektabilitas Jokowi saat Pilpres selalu lebih besar dari PDIP. Artinya tak seluruh orang yang memilih Jokowi kemudian memilih PDIP di 2019.
Kedua, lanjut Burhan, data empiris menunjukkan bahwa ada proses mediokerisasi partai politik. Yakni kecenderungan proses politik yang lambat laun membuat tak ada satu partai ang sangat dominan.
Adapun tantangan ketiga, kata Burhan, bagaimana membaca implikasi dari politik elektoral di Pileg. Sebab makin lama personalisasi figur dalan pemilu makin kuat.
“Pemilih yang mencoblos caleg atau partai plus caleg itu kurang lebih kisarannya 69-70 persen. Hanya 29-30 persen yang mencoblps partai. Jadi peran kinerja caleg makin lama makin krusial,” katanya.
“Artinya, kalau PDIP gagal melakukaun rekrut para caleg yang baik, maka kemenangan 2024 sulit dicapai,” tegas Burhan.
TAGS : Tantangan PDIP Hattrick Menang Pemilu 2024
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/56991/Pengamat-Ini-Tantangan-PDIP-Jika-Ingin-Kembali-Menang-di-2024/