JawaPos.com – Harga emas diproyeksikan akan naik tajam mencapai Rp 1,6 juta per gram pada tahun 2023. Hal ini seiring dengan keyakinan bahwa emas adalah aset pengaman di saat resesi.
“Harga emas akan naik signifikan tahun ini dikisaran Rp 1,5 – Rp 1,6 juta per gram. Kita akan masuk pada fase emas sebagai aset pengaman disaat resesi,” kata Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi JawaPos.com, Minggu (8/1).
Bhima membeberkan ada sejumlah faktor yang akan memicu kenaikan harga emas pada tahun 2023 ini. Mulai dari faktor inflasi yang tinggi hingga tidak ditemukannya cadangan emas dalam jangka waktu pendek untuk meredam kenaikan harga.
“Faktor inflasi yang tinggi disertai berkurangnya kesempatan kerja atau biasa dikenal dengan stagflasi akan memacu investor membeli emas dalam jumlah besar,” beber Bhima.
Kedua, lanjutnya, beberapa negara memacu penerbitan bank emas atau bullion bank termasuk Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK). Itu artinya, emas akan jadi komoditi yang menarik dengan peminat semakin luas.
Ketiga, pengetatan moneter di negara maju membuat emas diandalkan sebagai hedging atau pelindung terhadap naiknya risiko suku bunga.
“Keempat, tidak ditemukan cadangan emas terbukti dalam jangka pendek sehingga outlook supply emas tidak akan meredam kenaikan harga,” tandasnya.
Sementara itu, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meroket sebesar Rp 10.000 per gram pada perdagangan akhir pekan sejak Sabtu (7/1). Mengutip situs resmi Antam, harga satu gram emas batangan dibanderol Rp Rp 1.032.000 atau naik dibandingkan pada perdagangan hari Jumat yang dijual sebesar Rp 1.022.000 per gram.
Mengutip laman resmi Antam, kenaikan juga terjadi untuk harga pembelian kembali atau buyback sebesar Rp 15.000 menjadi Rp 940.000 per gram dari sebelumnya Rp 925.000 per gram pada Jumat (6/1). Meski begitu, Antam memastikan harga buyback emas mengikuti pergerakan harga emas dunia.
Dilansir Reuters, harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Jumat ke tertinggi tujuh bulan karena imbal hasil treasury dan dolar turun setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi The Fed yang kurang hawkish mengatur logam di jalur untuk minggu ketiga berturut-turut.
pot emas melonjak 1,9 persen menjadi USD 1.867,18 per troy ons pada pukul 1843 GMT tertinggi sejak 13 Juni tahun lalu. Harga telah naik sekitar 2,1 persen selama pekan ini dan tercatat terbesar sejak Minggu 2 Desember.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link