JawaPos.com – Perbankan terus menggenjot penyaluran kredit meski dibayangi kenaikan BI rate. Mereka pun masih memberikan penawaran suku bunga yang kompetitif.
Misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang memberikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) mulai dari 2,4 persen fixed 1 tahun. “Sejalan dengan HUT Ke-24 Bank Mandiri, berbagai promo lainnya diberikan. Baik KPR maupun kredit kendaraan bermotor (KKB) melalui Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF),” papar Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto Senin (10/10).
Aqua berharap, inisiatif itu dapat menggenjot kontribusi segmen consumer dalam pengembangan bisnis perseroan. Selain itu, menjadi momentum untuk aktivasi dan akuisisi nasabah baru. Terutama dari segmen milenial.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menambahkan bahwa bisnis KPR masih tumbuh hingga akhir tahun. Per Agustus 2022, KPR perseroan tumbuh 8 persen.
Sementara itu, data Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan kredit rumah sebesar 7,4 persen secara tahunan menjadi Rp 614,7 triliun per Agustus 2022.
Meski demikian, dia mengakui bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak terhadap harga bahan bangunan. Imbasnya tentu menurunkan daya beli masyarakat.
Begitu pula, kenaikan suku bunga acuan BI7DRR pada Agustus dan September 2022 akan memberikan efek risiko kenaikan suku bunga KPR. Saat ini suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR Bank Mandiri berada di level 7,25 persen.
“Namun, kami akan tetap memberikan penawaran yang kompetitif agar dapat tetap tumbuh secara prudent,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Subsidized Mortgage Division PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Mochamad Yut Penta optimistis pertumbuhan KPR tetap tinggi pada tahun depan. Seiring permintaan masyarakat akan hunian yang semakin meningkat. Proyeksinya mencapai 13,5 persen.
Dari sisi suplai, sektor realestat bakal tumbuh 9 persen pada 2023. Proyeksi tersebut sudah memperhitungkan tekanan akibat ketidakpastian global. Sejalan dengan asumsi makro yang sudah dibuat Bank BTN.
Yut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,47 persen. Inflasinya diperkirakan 2,94 persen. ”Suku bunga acuan BI kami perkirakan akan naik kembali minimal 25 bps menjadi 4,5 persen hingga akhir 2022,” ungkapnya.
Credit: Source link