JawaPos.com – Bencana alam sering terjadi di Tanah Air. Mulai gempa bumi, gunung meletus, banjir, longsor, dan lain sebagainya. Selama ini penanggulangan bencana bertumpu kepada petugas. Masyarakat perlu diedukasi agar dapat mengurangi risiko dari dampak bencana tersebut.
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan mengungapkan literasi dan edukasi penanggulangan bencana sangat dibutuhkan masyarakat. Mereka perlu mendapat edukasi dari pihak-pihak yang paham terhadap standar penyelamatan diri agar dampak dari risiko bencana alam dapat dikurangi.
“Sesuai perintah presiden, mobil edukasi penanggulangan bencana, mobil literasi yang bisa dijangkau warga di daerah rawan bencana diperbanyak lagi,” ujar Lilik Kurniawan usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau pameran Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (25/5). Pada kesempatan itu Presiden Jokowi pun membuka GPDRR ke-7 secara resmi.
Pameran GPDRR mempertemukan seluruh pelaku penanggulangan bencana di dunia. Pada GPDRR terdapat pameran penanggulangan kebencanaan. Selain itu juga terdapat Rumah Resiliensi Indonesia, tempat bergabungnya semua pelaku pengurangan bencana di Indonesia.
Pembukaan GPDRR ke-7 ditandai dengan ketukan kulkul (kentongan Bali) oleh Presiden Jokowi dan sejumlah perwakilan para delegasi.
“Setelah pembukaan, Presiden berkenan mengunjungi pameran untuk melihat kolaborasi dan gotong royong dalam tanggulangi bencana yang dipamerkan di dalam Rumah Resiliensi Indonesia,” ujar Lilik menambahkan.
Menurut dia, Presiden Jokowi melihat dari dekat, bagaimana produk dalam negeri hasil karya anak bangsa yang canggih dapat mendukung penanggulangan bencana. “Mulai kendaraan, rumah, alat penanggulangan bencana, dan lebih banyak lagi pelaku-pelaku pengurangan bencana di Indonesia,” ujarnya.
Pameran penanggulangan kebencanaan tersebut menggandeng Adexco. COO Adexco Novry Hetharia berharap penanggulangan bencana ke depan bisa sukses dimulai dari kolaborasi pemerintah dan swasta. “Kami akan berjuang Indonesia menjadi tuan laboratorium penanggulangan bencana di dunia,” kata Novry Hetharia.
Credit: Source link