JawaPos.com – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin), Rabu (30/11) menyetujui penambahan modal melalui rights issue. KB Financial Group sebagai pemegang saham utama perseroan terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin). KB Financial Group adalah grup bisnis keuangan terbesar di Korea dengan total aset USD 560,1 miliar.
Deputy President Director KB Bukopin, Robby Mondong mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
“Dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional. Sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada Pemegang Saham, karyawan, manajemen, serta kepada pemegang kepentingan yang lebih luas (stakeholder)” kata Robby dalam keterangannya, Kamis (1/12).
Dalam penambahan modal KB Bukopin tersebut, rencananya akan dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII) dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham.
Adapun tingkat kecukupan pemenuhan modal minimum atau Capital Adequacy Ratio (CAR) KB Bukopin posisi September 2022 berada pada 17.59% (unaudited), telah sesuai dengan ketentuan PSAK 71.
Sesuai dengan Keterbukaan Informasi yang telah dipublikasikan oleh KB Bukopin pada tanggal 24 Oktober 2022, PUT VII direncanakan dengan menerbitkan saham baru, yaitu Saham Biasa Kelas B sebanyak-banyaknya 120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar) saham.
Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut, bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan PUT VII. Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin semakin siap dan optimis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan Nasional.
KB Bukopin mencatatkan pertumbuhan kredit baru mencapai lebih dari Rp 2,4 Triliun per Juni 2022. Adapun penggerak pertumbuhan kredit baru yang utama berasal dari segmen Komersial dan Retail dengan kontribusi masing-masing sebesar 42% dan 39%, sedangkan pada segmen MSME pertumbuhan kredit sebesar 19%.
Segmen Komersial masih menjadi anchor pertumbuhan bisnis, optimalisasi partnership dari Korean link business dan Indo-Korean link business akan terus digencarkan oleh KB Bukopin.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link