BOGOR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas terkait evaluasi proyek strategis nasional (PSN) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9). Dalam rapat itu, salah satu yang diinstruksikan adalah memasukkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dalam PSN.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dimasukkannya IKN ke PSN guna mempermudah proses pembangunan. “Bapak Presiden juga mengarahkan agar khusus untuk ibu kota juga ditetapkan sebagai proyek PSN, karena tentunya ini akan mempermudah dan akselerasi daripada pembangunan ibu kota,” ujar Airlangga.
Presiden juga menginstruksikan agar seluruh PSN selesai secara fisik sebelum tahun 2024. “Bapak Presiden meminta agar keseluruhan proyek secara nasional bisa selesai secara fisik sebelum 2024,” kata Menko Airlangga.
Menurut Airlangga, Presiden juga menekankan agar seluruh PSN dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja. Presiden juga berharap PSN yang ditetapkan pemerintah dapat memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional.
“Apakah itu bendungan, apa itu jalan tol, itu membuka akses yang lebih luas dan beberapa bendungan tentunya berada di wilayah-wilayah yang bisa mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat,” papar Airlangga.
Karena dengan ketersediaan air dan juga dari segi irigasi yang lebih banyak dan lebih baik untuk terkait dengan masalah ataupun terkait dengan program-program agrikultur atau program pertanian, ujar dia menambahkan.
Menko Perekonomian menjabarkan bahwa dalam kurun waktu 2019-2021 sebanyak 66 PSN telah selesai dikerjakan dengan nilai sebesar Rp414,3 triliun. Sedangkan untuk periode Januari–Agustus 2022, sedikitnya sembilan PSN telah dirampungkan dengan nilai sebesar Rp140,1 triliun. “Dan sampai September-Desember, ada 16 proyek dengan nilai Rp101,2 triliun,” tuturnya.
Beberapa PSN yang masih dalam proses penyelesaian adalah Bendungan Gerak Karangnongko di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora, Tol Tuban-Lamongan, Tol Trans Sumatera, Tol Semarang-Demak, serta pengembangan biofuel, metanol, dan etanol di Kabupaten Bojonegoro. Kemudian proyek pabrik pupuk di Kabupaten Fakfak, proyek pelabuhan peti kemas di Muaro Jambi, hingga proyek gas alam Lapangan Ubadari di Papua Barat. (kmb/balipost)
Credit: Source link