JawaPos.com – Personel Putri Abu Abu merasakan betul betapa sulitnya menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan kuliah. Akan tetapi mereka berkomitmen untuk menjalani keduanya secara bersamaan supaya bisa sukses di pekerjaan sekaligus di dunia pendidikan.
Sekedar informasi, Putih Abu Abu saat dibentuk sekitar 2017 silam memang anak-anak SMA. Namun seiring berjalannya waktu, mereka lulus dari SMA dan para personelnya kini tengah menimba ilmu di bangku perguruan tinggi. Kendati demikian, mereka tetap dengan ciri khas mereka memakai segaram putih abu abu.
Personel Putih Abu Abu menceritakan perjuangan mereka menyeimbangkan waktu antara pendidikan dan pekerjaan. Saking rumitnya, mereka sempat sempat tidak ikut UAS lantaran terikat oleh pekerjaan yang harus ditunaikan secara profesional. “Kita malah tinggalin UAS,” ujar Intan saat ditemui di acara YouTube di bilangan Setiabudi Jakarta Selatan, Kamis (27/10).
Untungnya meskipun Cheryll FS (Cheryll), Tiara Kamilah (Taya), Karina Amelia Putri (Karin), Alma Thania (Alma), Reikhansa (Rei), dan Neneng Intan (Intan) menimba ilmu di perguruan tinggi berbeda, kampus mereka sangat memahaminya. Mereka pun diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan setelah sempat meninggalkan UAS. “Untungnya kampusnya pengertian,” ujar Reikhansa di tempat yang sama.
Sejauh ini perguruan tinggi tempat personel Putih Abu Abu menimba ilmu sangat memudahkan proses perizinan. Kendati semikian, mereka berusaha mengambil pekerjaan di luar kegiatan perkuliahan supaya tidak ada yang dikorbankan. Rasa capek yang dirasakan Reikhansa Cs tentu berkali lipat harus bekerja sekaligus kuliah. “Nggak apa-apa, itu sudah risiko ya,” ujar Taya.
Selain menekuni dunia tarik suara dan aktif membuat konten di YouTube, Putih Abu Abu juga memekarkan saya karir di dunia seni peran. Debut akting pertama mereka lewat serial berjudul Diary Putih Abu Abu. Mereka bermain dengan pemain senior yaitu Asri Welas, Ferry Maryadi, dan yang lainnya.
Bermain dengan pemain senior dimanfaatkan oleh personel Putih Abu Abu untuk menimba ilmu dari mereka. “Kita banyak sharing. Kalau ada kesulitan bisa nanya-nanya. Misalnya cara membangun mood, menghafal dialog,dan kita harus tahu kunci-kuncinya,” ujar Reikhansa bersemangat.
Terbiasa berada di depan kamera saat bernyanyi atau membuat konten,membikin personel Putih Abu Abu tidak merasakan kesulitan khusus dalam berakting kendati Diary Putih Abu Abu merupakan project akting perdana mereka. “Sebelumnya kita reading dulu, ada pelatih aktingnya juga,” ujar Taya.
“Karena kebisaan sehari- hari juga jadi mengalir saja,” kata Intan.
“Mungkin tantamgannha karena kita harus menghafal dialog kali ya. Selebihnya aman-aman saja,” timpal Reikhansa. Setelah bermain dalam project series, Putih Abu Abu menaruh harapan besar ke depannya agar bisa bermain dalam film layar lebar.
Credit: Source link