JawaPos.com – Diam-diam, Meta dilaporkan mengeluarkan rencana untuk melakukan PHK massal di perusahannya. Induk usaha Facebook tersebut malahan dikabarkan berencana untuk mem-PHK setidaknya 12.000 karyawannya.
Apa yang menjadi sebab isu PHK massal di tubuh Meta, salah satu company teknologi terbesar dan terkaya di dunia saat ini? Menurut sumber dalam, dikutip dari Gizchina, Jumat (14/10), hal ini berkenaan dengan performa bisnis mereka dan kinerja keuangan yang lesu.
Diketahui, Meta telah melakukan beberapa investasi besar di Metaverse. Dunia virtual yang digadang-gadang bisa mengubah ekosistem digital dan investasi ini belum menghasilkan keuntungan apapun.
Karena hilangnya pendapatan besar-besaran serta bisnis yang buruk secara umum di industri teknologi, hal ini yang kemudian membuat Meta harus putar otak agar bisnis mereka tetap berlanjut. Termasuk rencana melakukan pemangkasan pekerjanya.
Menurut laporan yang sifatnya masih sangat rahasia, dalam perubahan rencana bisnisnya, situasi ini akan memengaruhi sebanyak 15 persen atau 12.000 karyawan Meta. Selama Q&A mingguan pekan lalu, CEO Meta, Mark Zuckerberg juga sempat menyinggung tentang rencana perekrutan perusahaan.
Dia mengungkapkan bahwa Meta akan memperpanjang pembekuan perekrutan yang telah dilakukan sejak Mei lalu. “Tepat sebelum pertemuan, para eksekutif mengusulkan kepada dewan bahwa mereka harus memilih setidaknya 15 persen orang yang ditandai sebagai ‘membutuhkan dukungan’ selama proses peninjauan internal,” kata seorang karyawan yang merupakan sumber anonim ihwal rencana PHK massal di tubuh Meta ini.
Ini juga dibahas dalam sebuah posting di forum anonim “Blind” pekan lalu oleh seorang karyawan Meta. “15 persen ini kemungkinan akan dimasukkan ke dalam rencana peningkatan kinerja (PIP) dan kemudian dipecat,” tulisnya saat itu.
Posting-an tersebut langsung saja memicu ratusan komentar dari karyawan Meta lainnya. Praktik rutin untuk Meta adalah melakukan evaluasi karyawan dan mencatat status karyawan.
Dalam proses evaluasi karyawan Meta, seseorang yang ditandai sebagai ‘Memerlukan Dukungan’ berarti mereka telah gagal memenuhi target kinerja.
Karyawan menjadi sangat khawatir jika mereka mendapat label ‘Memerlukan Dukungan’. Ini karena mereka melihat status ini sebagai tanda awal dari hilangnya pekerjaan mereka.
Pada bulan Juli, kepala teknik Meta, Maher Saba, mengatakan kepada para manajer bahwa mereka perlu mengidentifikasi semua karyawan di tim mereka yang termasuk dalam kategori ‘Memerlukan Dukungan’. Namun, perusahaan tidak mengungkapkan jumlah karyawan yang termasuk dalam kategori ini.
Credit: Source link