Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop segera Go Public, Intip Kinerjanya

JawaPos.com – Korea Selatan saat ini menjadi negara yang gencar memasarkan berbagai produk mulai dari kecantikan, musik, serial televisi serta makanan. Fenomena yang disebut Korean Wave ini, kini telah menjadi kekuatan bagi Korea Selatan dalam memperoleh keuntungan ekonomi.

Berbagai produk Korea Selatan itu telah menjadi peluang bisnis dengan prospek yang sangat menjanjikan. Dalam upaya menangkap peluang itu, PT Multi Medika Internasional (MMI) berencana menghimpun dana dari pasar modal dengan melakukan Penawaran Umum 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham, atau sekitar 600 juta saham baru.

Saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 160 per lembar saham. Sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 126 miliar.

“Harga Penawaran Awal (book building) adalah Rp 160 sampai dengan Rp 210 per saham, yang setara valuasi P/E 7,5x sampai dengan P/E 9,5 kali terhadap Net Income Perseroan pada 2023,” kata Direktur Utama MMI Mengky Mangarek, dalam keterangannya Kamis (17/11).

Dana hasil IPO sebanyak 65 persennya akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan 35 persennya akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi dan sarana logistik.

“Dari bagian untuk modal kerja tersebut, 30 persennya untuk biaya operasional, biaya pengiriman, biaya kantor, biaya penjualan, penambahan karyawan dan lainnya. Sedangkan 70 persennya untuk pembelian barang dagangan, antara lain berupa masker, patch aromaterapi, dan tissue dari PT Multi One Plus dan PT Tirta Dewi Jaya,” ungkap Mengky.

Adapun lokasi pusat distribusi baru untuk produk-produk IP Lisensi Perseroan diperkirakan akan berada di daerah Bumi Serpong Damai pada tahun 2023 dan PIK2 pada tahun 2024.

Selain menerbitkan saham, MMI juga akan menerbitkan Waran Seri I yang diberikan sebagai insentif bagi pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang dua saham dikeluarkan dalam portepel, dengan nilai nominal Rp 25 dan harga pelaksanaan Rp 300.

“Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth,” terang Mangky.

Sebagai informasi, kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional sebelum penawaran umum adalah PT Multi Inti Usaha sebesar 80 persen dan akan menjadi 60 persen setelah penawaran umum.

Perseroan menjadwalkan akan melaksanakan penawaran awal pada 10-18 November 2022 dan jadwal indikasi penawaran umum pada 25-29 November 2022, perkiraaan tanggal penjatahan pada 29 November 2022 dan perkiraaan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia pada 01 Desember 2022.

PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham PT Multi Medika International.

Hingga 31 Mei 2022, perseroan memiliki total aset sebesar Rp 82,61 miliar, dengan total liabilitas sebesar Rp 32,47 miliar, dan ekuitas Rp 50,14 miliar.

Laba kotor pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 52,13 miliar dibandingkan dengan Rp 13,57 miliar pada periode sama tahun 2021. Sementara itu laba bersih pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 19,75 miliar dibandingkan dengan Rp 10,33 miliar yang dibukukan pada 31 Mei 2021.


Credit: Source link