Peugeot uji van angkut berbahan bakar hidrogen e-Expert

Jakarta (ANTARA) – Brand otomotif di bawah Stellantis, Peugeot, telah menguji coba van angkut listrik berbahan bakar hidrogen e-Expert, dengan model baru yang dilengkapi teknologi elektrifikasi dengan jangkauan lebih dari 400 km.

Baca juga: Stellantis hentikan operasi pabrik utama Italia

PEUGEOT e-Expert Hidrogen baru saja diuji untuk pertama kalinya oleh wartawan Eropa yang dilakukan di Rüsselsheim, Jerman, di mana jalur produksinya berada, kata Stellantis dalam pernyataan pers baru-baru ini.

Hidrogen menjadi pilar utama transisi energi. Sejumlah besar proyek internasional telah diumumkan, khususnya di Eropa, dan ekosistemnya berkembang berkat banyak investasi. Investasi dari Aliansi Hidrogen Bersih Eropa diperkirakan sekitar 60 miliar euro.

Jaringan distribusi hidrogen telah didorong oleh beberapa rencana pemerintah dan terus berkembang di Eropa, dan merek Peugeot bekerja secara langsung dengan pemasok energi untuk menyediakan penawaran paket.

Dibangun berdasarkan platform multi-energi EMP2 (Efficient Modular Platform), Peugeot e-Expert Hydrogen adalah kendaraan serba listrik, menggabungkan dua sumber energi listrik terpasang, berkat “hidrogen mid-power plug-in” inovatif dari Stellantis.

Sistem ini menggabungkan baterai yang dapat diisi ulang dari listrik dengan sel bahan bakar yang ditenagai oleh hidrogen yang terkandung dalam tabung di bawah lantai kendaraan. Peugeot e-Expert memanfaatkan semua keunggulan hidrogen, teknologi baterai, dan traksi listrik.

Peugeot bekerja sama dengan Symbio untuk memasok sel bahan bakar hidrogennya, yang diproduksi di pabrik Vénissieux di pinggiran kota Lyon.

Teknologi ini dijamin memiliki emisi CO2 nol berkat reaksi yang menghasilkan arus listrik sambil hanya melepaskan air. Sel bahan bakar Hidrogen Peugeot e-Expert disuplai oleh tangki yang terdiri dari 3 tabung dengan kapasitas 4,4 kg hidrogen di bawah tekanan 700bar. Tangki terletak di bawah lantai belakang dan tidak mengganggu ruang muat kendaraan.

Sel bahan bakar dikombinasikan dengan baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang dengan kapasitas 10,5 kWh dan output daya 90 kW. Itu terletak di bawah kursi dan juga memasok mesin listrik selama beberapa fase mengemudi. Pengisi daya 11 kW tiga fase terpasang, yang terletak di kompartemen mesin, digunakan untuk menyalakannya.

Kedua sumber energi ini bekerja sama untuk menggerakkan mesin listrik magnet permanen dengan daya 100 kW dan torsi 260 Nm.

Mobil ini mampu mengisi ulang hidrogen dalam waktu hanya 3 menit untuk perjalanan selama lebih dari 400 km.

Baca juga: Peugeot segarkan Django Shadow 50 Dan 125 di Eropa

Baca juga: Stellantis pertimbangkan produksi kendaraan hibrida etanol di Brasil

Baca juga: Stellantis hemat 3,6 miliar dolar AS di tahun pertama pascamerger

Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022

Credit: Source link