JawaPos.com – PT PGN Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina, menjajaki potensi kerja sama dan kolaborasi dengan PT Pindad (Persero) dalam pengembangan teknologi tabung CNG dan LNG serta infrastruktur pendukung lainnya. Adapun kerja sama yang dapat dilakukan yaitu pengembangan tabung LNG dan CNG dalam bentuk Isotank, filling station, dan MRU.
Sementara pada proyek jargas, PGN dan Pindad terbuka kesempatan untuk kerja sama dalam hal tapping saddle, elbow, fitting, dan tabung gas untuk kompor portable. Sinergi antar-BUMN ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam membantu pemerintah menekan subsidi energi.
“Dalam penyaluran gas bumi dengan skema nonpipa, PGN telah memiliki mode penyaluran LNG dan Gaslink Cylinder dengan potensi demand sekitar 28 BBTUD. Dua mode ini memudahkan PGN untuk bisa melayani pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan, restoran, dan kafe,” jelas Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz, melalui keterangan tertulis, Kamis (8/9).
Pada Gaslink Cylinder, juga CNG dikemas dalam bentuk tabung sehingga lebih movable. Di dalamnya terdapat gas bertekanan 200-250 bar dan volume CNG sebesar 20 meter kubik atau setara 24 kilogram (kg). Pemakaian Gaslink CNG diestimasikan dapat menghemat biaya bahan bakar sekitar 30 persen.
Sementara itu, untuk penyaluran LNG Retail, LNG dikemas dalam bentuk tabung yang movable sama halnya seperti bentuk tabung LPG. Ukuran tabung mulai dari 175 liter, 110 liter, 80 liter, 45 liter, 30 liter, dan 15 liter.
Untuk segmen perhotelan, restoran, dan kafe bisa menggunakan berukuran 175 liter yang setara dengan LPG 50 kg. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan tersendiri dalam distribusi gas.
Sehingga dibeberapa titik kurang ekonomis jika semua infrastruktur gas bumi dihubungkan menggunakan pipa. Maka perlu pengembangan moda transportasi gas nonpipa agar gas bumi bisa terutilisasi.
“Oleh karena itu, PGN melakukan terobosan berbagai moda infrastruktur gas bumi agar mempermudah aksesabilitas pemanfaatan gas di berbagai wilayah,” jelas Achmad.
Dalam forum yang sama, Komisaris PGN, Warih Sadono dan Christian Siboro juga melihat potensi kerja sama ini beriringan dengan program efisiensi pemerintah untuk mengurangi subsidi energi. “Dengan menggunakan produk dalam negeri, tentunya juga dapat meningkatkan pemanfaatan TKDN. Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi bahwa pemanfaatan sebesar-besarnya sumber daya domestik akan membantu pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya tahan ekonomi nasional,” ujar Warih.
“Utilisasi gas bumi sebagai salah satu energi primer juga dapat membantu pemerintah dalam menekan defisit APBN. Ditambah lagi dengan harga gas bumi yang relatif stabil dan kompetitif, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memilih energi yang efisien dan tentunya pilihan utama dalam masa transisi energi,” imbuh Christian.
Dengan cadangan gas bumi mencapai 60.61 TSCF, kondisi ini mendorong PGN sebagai Subholding Gas Pertamina untuk meningkatkan akselerasi pemanfaatan gas bumi dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan kemandirian energi di Indonesia.
Credit: Source link