Ilustrasi Pilkada 2018
Jakarta – Kandidat calon gubernur (Cagub) Jawa Timur La Nyalla diprediksi bisa mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 mendatang.
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menyebutkan, La Nyalla merupakan salah satu kandidat Cagub Jatim yang bakal menjadi pesaing partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi.
Direktur Eksekutif LKPI Arief Nur Cahyono mengatakan, selain Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah yang diusung partai koalisi Jokowi, La Nyalla salah satu calon yang menjadi alternatif pilihan warga Jatim.
“Jika Gerindra salah mengusung Cagub di Jawa Timur, sudah dipastikan nantinya Jokowi akan unggul di atas 60 persen di Jawa Timur pada Pilpres 2019,” kata Arief, melalui siaran persnya, Sabtu (4/11).
Kata Arief, kandidat bakal Cagub Jatim sudah mengerucut menjadi tiga nama, yakni Gus Ipul yang sudah diusung PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemudian Khofifah Indar Parawansa yang diusung Nasdem, PPP, Golkar, Hanura, yang semuanya adalah parpol pendukung Jokowi.
“Sementara La Nyalla Mataliti belum diusung oleh Partai Politik yang punya hak mengusung dan memiliki jumlah kursi di DPRD Jatim seperti Gerindra, PAN, PKS danDemokrat,” tegasnya.
Dimana, dari hasil temuan survei dari 900 orang responden, sebanyak 69,2 persen berpendapat bahwa pertarungan Pilgub Jatim punya hubungan erat dengan Pemilu 2019 dalam persaingan antara partai pendukung Jokowi dan partai pendukung Prabowo nantinya.
Untuk itulah, kata Arief, Gerindra sebagai pengusung Prabowo wajib mengusung kadernya sendiri. “Ya kader Gerindra saat ini ya La Nyalla,” paparnya.
Dengan hasil temuan opini masyarakat Jatim, kata Arief, sangat jelas bahwa Jokowi dan Parpol pendukungnya sudah siap-siap untuk menghabisi suara Prabowo dan Parpol pendukungnya di provinsi yang dikenal sebagai basis warga NU tersebut.
“Nah sedangkan 89,3 persen responden, menilai La Nyalla lebih dianggap sebagai tokoh yang mewakili Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono serta mewakili Parpol non Pemerintah di Jatim. Apalagi La Nyalla adalah tokoh Jatim yang bisa menyaingi Syaifullah Yusuf Dan Khofifah,” jelasnya.
“Dari 76,3 Responden menyatakan bahwa suara Warga NU di Jawa Timur akan terpecah kepada ketiga tokoh yaitu Khofifah, Gus Ipul dan La Nyalla. Sementara suara nasionalis yang diwakili PDIP, Golkar, Nasdem, Gerindra, Partai Demokrat dan PAN akan lebih cenderung memilih La Nyalla,” tandasnya.
Sementara itu, pada tingkat keterpilihan tokoh diatas, maka semakin jelas gambaran peta suara di pilkada Jatim yang dipastikan punya korelasi dengan peta suara Pilpres 2019 antara Jokowi dengan Prabowo.
“Jika dikomposisikan yang akan memilih Jokowi sebanyak 35,1 persen yakni gabungan pemilih Syaifullah Yusuf dan Khofifah. Sementara yang akan memilih Prabowo sebanyak 33,7 persen suara yang memilih La Nyalla, dan yang belum memilih sebanyak 31,2 persen,” ujarnya.
Diketahui, survei ini mengunakan jumlah responden sebanyak 900 warga Jatim yang pada bulan Juni 2018 terdaftar sebagai pemilih di TPS saat berlangsungnya pemungutan suara di 38 kota/kab di Jatim.
Metodenya adalah penarikan dan penentuan sample/responden terpilih mengunakan multistage random sampling secara proposional antara total DPT sebagai populasi jumlah responden, dengan tingkat kepercayaan 95 % dan margin of error 3,3 persen.
TAGS : Pilkada 2018 Pilgub Jatim La Nyalla
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24294/Pilgub-Jatim-Pertarungan-Partai-Koalisi-Jokowi-Vs-Prabowo/