Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Foto : Jurnas/Doknet)
Jakarta, Jurnas.com- Delapan orang yang diduga masuk dalam jaringan kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung yang dipimpin SL (34), berhasil ditangkap Tim Densus 88 Antiteror dan juga Satgas Antiterorisme dan Radikalisme.
Diterangkan Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, kelompok tersebut berencana ingin memanfaatkan momentum people power yang sebelumnya ramai dibicarakan. Aksi people power itulah yang diduga akan dilakukan serangan bom oleh kelompok JAD.
“Dia itu membaca konstelasi dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Mereka bergerak terus. Dan mereka ketika memanfaatkan momentum misalnya dalam dalam keterangan yang bersangkutan akan melihat apabila ada people power yang ada di Jakarta, mereka hajar di dalam,” ungkap Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (7/5/2019).
Ditambakan Dedi Prasetyo, apa yang direncanakan tersebut dilakukan untuk menimbulkan kecurigaan antarkelompok. Hingga akhirnya terjadi bentrok massa yang besar. Hal tersebutlah yang diinginkan jaringan tersebut.
“Tujuan aksi terorisme ingin mengakibatkan fatalitas banyak korban yang meninggal. Akhirnya terjadi kecurigaan di antara kelompok ini dengan kelompok ini. Jadi saling-saling curiga. Dan jadi bentrok massa yang lebih keras lagi. Itu yang dimaui oleh mereka,” tandas Dedi.
“Ini seperti kejadian di Suriah, kemudian di Irak, kemudian di Malawi. Jadi menunggu, massa chaos dulu. Menunggu massa betul-betul kumpul, meledakkan, ledakan besar, mereka akan ambil alih. Itulah yang mereka inginkan,” sambung Dedi.
Dengan adanya situasi ini, Polri meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Polri tetap bekerja sekeras mungkin untuk tetap menjaga keamanan dan ketenangan. Polri juga mempersilahkan masyarakat untuk melapor setiap ada hal-hal yang mencurigakan.
TAGS : Dedi Prastyo Teroris People Power
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin