JawaPos.com – Anggota DPR Dapil Jawa Tengah VI Abdul Kadir Karding mengkritik kepolisian yang dinilai tidak cerdas menerjemahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengawal pembangunan infrastruktur. Hal itu terkait terjadinya konflik dengan warga di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
“Menurut saya kepolisian harus mampu menjabarkan dan menerjemahkan dengan cerdas setiap perintah Presiden Jokowi terutama dalam mengawal pembangunan infrastruktur,” kata Karding yang terpilih dari dapil yang salah satunya adalah Purworejo dalam keterangannya, Sabtu (12/2).
Dalam mengawal proyek strategis nasional, Karding bilang, polisi harus bersikap humanis. Apalagi Jokowi bukan sosok yang suka pendekatan kekerasan.
“Karena yang saya tahu, Presiden Jokowi sangat gencar mendorong pembangunan infrastruktur namun beliau bukan sosok yang suka dengan pendekatan kekerasan dan represif,” ucapnya.
Salah satu acuannya, kata politikus PKB ini, Jokowi pernah mengkritik cara kepolisian yang over reaktif merespon kritik masyarakat kepada kepala negara. Seperti kasus mural dan demo ketika kunjungan kerja beberapa waktu lalu.
“Aparat kepolisian perlu menyadari pentingnya pendekatan humanis dan profesional di lapangan. Ini penting untuk dalam upaya memperbaiki citra dan kepercayaan masyarakat. Sehingga, apa pun alasan dan dinamika lapangan, polisi perlu menahan diri dan melakukan pendekatan yang humanis sesuai protap yang ada,” ujar Karding.
Selain itu, Karding menyebut proyek Bendungan Bener merupakan proyek strategis yang memberikan manfaat kepada masyarakat di bidang pertanian.
Karding mengatakan, dari data yang didapatnya, Bendungan Bener diproyeksikan mulai dari suplai air untuk lahan sawah beririgasi untuk 13.589 hektar daerah irigasi eksisting dan 1.110 hektar daerah irigasi baru.
“Bendungan Benar juga bisa jadi sumber pemenuhan air baku untuk masyarakat sekitar 1.500 liter/detik, terutama bisa mengurangi potensi banjir untuk Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kulonprogo,” pungkasnya.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link