JawaPos.com – Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia meminta agar pemerintah dapat berhati-hati dalam membuat kebijakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sembako. Sebab hal itu akan menumbuhkan efek domino sehingga pertumbuhan ekonomi nasional dapat terganggu.
Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, sekecil apapun besaran pengenaan PPN pada bahan pokok makanan pasti akan tetap berdampak. “Sekecil itu tetap akan berdampak. Pertama berdampak kepada daya beli,” ujarnya dalam diskusi secara virtual, Jumat (11/6).
Kemudian, bukan hanya berdampak pada daya beli, pengenaan PPN juga akan berdampak secara psikologis, hingga membawa pengaruh pada ekspektasi inflasi. “Kemudian first effect, round effect, yang kemudian akan berujung kepada meningkatnya inflasi secara keseluruhan,” ungkapnya.
Pelemahan daya beli masyarakat, kata dia, akan menurunkan angka konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kalau konsumsi kita menurun maka itu akan berdampak kepada investasi, berdampak kepada pertumbuhan ekonomi kita secara keseluruhan. Hal-hal yang seperti ini tentunya tidak kita inginkan,” jelasnya.
Piter menambahkan, isu perubahan PPN pada harga sembako ini sangat sensitif. Sehingga harus dipersiapkan secara matang serta argumentasi dan perhitungannya pun jelas.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link