Nicolas Maduro (Foto: Reuters)
Jakarta – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, secara terang-teranga menyebut Presiden Amerika Serikat hanya tahu sedikit geografi Amerika Latin. Sementara yang ia tahu hanya membaca dari catatan.
“Trump sedang membaca dari catatan. Trump bahkan tidak tahu di mana Venezuela, di mana Puerto Riko berada, ia tidak tahu itu semua,” kata Maduro dalam acara Pekan Energi Rusia 2017 di Moskow pada Rabu (4/10).
Presiden Amerika Serikat tampaknya memiliki beberapa masalah dengan geografi. Selama kampanye di Atlanta pada 2016, Trump menyebut negara Eropa di Belgia sebagai kota yang indah.
Pemimpin Amerika saat ini dikenal dengan gaya retorika yang penuh warna dan bertele-tele, yang menurut beberapa ahli, berkontribusi pada keberhasilan pemilihannya dan membuatnya lebih menarik di mata beberapa pemilih.
Sementara itu, Maduro mengklaim pemimpin Amerika Serikat tidak hanya kekurangan pengetahuan geografis tapi juga tidak mengetahui apa-apa tentang sejarah Amerika Latin.
“Katakan padanya tentang `Simon Bolivar` dan ia akan menganggapnya sebagai penyanyi rock – dia tidak tahu siapa dia,” kata Maduro, dilansir RT, Kamis (5/10)
Komentar terbaru Maduro terjadi saat Washington dan Caracas terlibat dalam perang kata-kata. Gil mencela pemerintahan Venezuela sebagai kediktatoran sosialis Nicolas Maduro dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. Presiden Amerika Serikat, memperingatkan negaranya siap bergerak melampaui sanksi dan mengambil tindakan lebih lanjut jika pemerintah Venezuela tetap berada di jalurnya untuk menerapkan peraturan otoriter pada rakyat Venezuela.
Sebagai tanggapan, Maduro menjuluki Trump “the new Hitler of international politics” dan mengutuk agresi melawan rakyat Venezuela. Presiden Amerika menjatuhkan larangan perjalan Venezuela dengan Korea Utara pada tanggal 25 September.
Langkah tersebut memicu reaksi marah dari Caracas, karena Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menganggap kebijakan Trump agresi. Kementerian Luar Negeri Venezuela juga menuduh Washington terorisme berkedok politik.
Pada akhir September, Maduro menyebut Amerika Serikat sebagai “kerajaan paling kriminal dalam sejarah umat manusia dalam sebuah pidato yang ia sampaikan pada parade militer yang diadakan di pangkalan udara El Libertador di negara bagian Aragua dalam rangka memperingati berdirinya Strategi Operasional Komando angkatan bersenjata Venezuela.
Pejabat Venezuela juga mengecam Washington, mengklaim bahwa Amerika Serikat melakukan intervensi untuk meningkatkan demonstrasi anti-pemerintah di negara Amerika Latin tersebut.
TAGS : Venezuela Amerika Serikat Donald Trump
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin