JawaPos.com – Presiden Joko Widodo meyakini sektor ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa mendatang. Oleh karena itu, perkembangannya harus terus dipacu.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat membuka Konferensi Ketiga Ekonomi Kreatif Dunia Tahun 2022 (the Third Edition of World Conference on Creative Economy), di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Kamis (6/10).
“Saya percaya ekonomi kreatif di Indonesia dan banyak negara lainnya akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan, semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif. Pengembangan ekonomi kreatif harus terus dipacu agar menjadi sektor yang futuristik, tumbuh lebih cepat, lebih besar, dan maju,” kata Jokowi.
Di hadapan para peserta konferensi yang hadir, Presiden juga menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif. Menurutnya Indonesia akan mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistemnya demi mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar dalam pemulihan ekonomi global.
Sektor ekonomi kreatif, lanjut Presiden, dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi.
“Ekonomi kreatif bisa menjadi pilar utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan ekonomi untuk semuanya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, saat seluruh dunia membatasi mobilitas fisik manusia karena pandemi, mobilitas karya-karya ekonomi kreatif justru tetap bertahan. Bahkan, beberapa subsektor ekonomi kreatif seperti aplikasi dan pengembang permainan, televisi dan radio justru tumbuh signifikan.
Presiden pun meyakini bahwa inovasi dan kreativitas, ditunjang iklim inovasi yang sehat dan produktif serta dibarengi kebijakan yang adaptif akan mendorong kemajuan peradaban sebuah bangsa.
“Saya berharap World Conference on Creative Economy (WCCE) Ketiga ini menghasilkan Bali Creative Economy Roadmap for Global Recovery untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link