PROGRAM hot spot atau wifi gratis di setiap desa, banjar yang tempat umum yang dirancang Pemkab Jembrana, dari tahun 2022 hingga saat ini pemasangan sudah mencapai 122 titik sudah terpasang .
Hot spot gratis yang disediakan oleh Kominfo Kabupaten Jembrana, untuk di Banjar Adat se-Jembrana sudah 100 persen terpasang sebanyak 64 desa adat di Jembrana. Dari 122 titik tersebut, sebanyak 89 titik bantuan dari BKK Provinsi Bali, sedangkan pengadaan dari Pemkab Jembrana yang disediakan oleh Kominfo Jembrana sebanyak 33 titik. Untuk di tahun 2023 Pemkab Jembrana akan berencana menambah 73 titik jadi total keseluruhan sebanyak 162 titik.
Seijin Kepala Dinas Kominfo, Kabid Infrastruktur dan Aplikasi pada Dinas Kominfo Jembrana I Ketut Raka Wiyadnyana, S.Kom Selasa (10/1) mengatakan, terkait hot spot dan wifi gratis di setiap desa adat, tempat umum, tempat wisata, sudah terpasang hampir 100 persen. Untuk di desa adat sudah terpasang 100 persen di 64 desa adat se Jembrana. Untuk di tempat umum, untuk Puskesmas sudah terpasang sebanyak 10 titik, tempat wisata sebanyak 15 titik diluar pemkab.
“Selama ini keadaan hot spot dan wifi gratis berjalan lancar. Dimana sebelumnya di 122 titik speed internetnya hanya 20 mbps, untuk tahun 2023 kita akan naikan lagi menjadi 30 mbps. Selain itu kita akan menambah sebanyak 73 titip untuk di desa sebanyak 51 titik, sisanya akan dipasang di pura dan pasar-pasar, itu rencana awal, tidak nutup kemungkinan akan ada di tempat lainnya. Jadi total keseluruhan untuk di tahun 2023 sebanyak 162 titik,” terangnya.
Pemasangan sebanyak 51 titik di desa, menurutnya, pihaknya hanya menunggu dari pihak desa mengajukan surat permohonan pemasangan “Kita hanya menyediakan sebanyak 51 titik untuk di desa, nanti tergantung pihak desa menentukan tempat titik pemasangan, kita hanya menunggu surat permohonan pemasangan. Dari 73 titik untuk desa 51 titik sisanya sebanyak 22 titik akan di pasang di wantilan pura, pasar-pasar, nanti kita tentukan titik yang lainnya,” jelasnya.
Lebih jelas Raka mengatakan, untuk memberi pelayanan ke desa-desa, pihaknya bekerjasama dengan layanan lcon plus dari PLN. “Kita bekerjasama dengan layanan icon plus, hanya layanan tersebut yang bisa memberi pelayanan sampai ke banjar-banjar yang jauh terjangkau dari kota, selain itu jika ada permasalahan cepat tertangani, dan kita juga punya aplikasi untuk pemantauan,” ujarnya.
Terkait kendala selama ini yang dialami dalam pemasangan, Raka menjelaskan, pihaknya menemukan kendali colokan listrik di tempat pemasangan terutama di banjar adat rusak. “Selain itu kita menemukan gangguan tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Untuk tempat di dekat pantai kadang-kadang alatnya korosi karena pengaruh hawa air garam. Itu yang sedang kami cari jalan keluarnya untuk korosinya. Untuk gangguan keamanan di Jembrana aman tidak ada gangguan ,” ujarnya.
Untuk penambahan titik sebanyak 73 titik di tahun 2023, Raka mengaku, pemasangan sudah berjalan. “Penambahan 73 titik ini untuk menunjang program Smart City Jembrana, kita sudah jadi masang Plan Smart City 2023 sampai 2032 yang dibantu oleh Kominfo RI dan langsung ditetapkan dengan perbub. Kami berharap masyarakat memanfaatkan sebaik-baiknya dan masyarakat ikut memelihara wifi tersebut,” pungkasnya. (Adv/Balipost)
Credit: Source link