Anak kecil Syiria (Foto: Upi.com)
Jakarta – Lebih dari 40 orang tewas dalam serangan udara baru-baru ini oleh pasukan negara Suriah mengenai posisi pemberontak di dekat Damaskus.
Pejabat pemerintah mengatakan bahwa mereka meluncurkan serangan udara sebagai pelanggaran balasan terhadap pejuang oposisi di Ghouta Timur, sebuah daerah di Damaskus yang menampung 400.000 orang, kira-kira setengahnya adalah anak-anak.
Sedikitnya 15 serangan udara menargetkan wilayah tersebut selama pertempuran sengit antara pemerintah dan pemberontak, yang menyebabkan tewasnya 44 tentara pemerintah dan 47 militan, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pengawas yang berbasis di Inggris.
Makanan langka dan sekitar 650 orang membutuhkan perawatan medis yang mendesak, namun dengan obat yang terbatas, banyak yang sekarat. Badan bantuan baru-baru ini mengevakuasi beberapa lusin orang yang paling kritis.
Hamish de Bretton-Gordon, direktur Dokter Under Fire, terus memimpin organisasi tersebut untuk meminta gencatan senjata terhadap petugas layanan kesehatan, fasilitas dan pasien di zona konflik.
“Ada 125 anak di Ghouta yang akan meninggal tanpa bantuan medis segera,” kata de Bretton-Gordon dalam sebuah wawancara dengan Sky News. “Tiga dari anak-anak itu, khususnya, memalukan kemanusiaan itu sendiri.”
“Infrastruktur medis dan orang-orang telah ditargetkan secara langsung daripada secara eksplisit dilindungi sesuai peraturan perang,” kata de Bretton-Gordon.
TAGS : Damaskus Suriah Pemberontak
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27281/Puluhan-Orang-Tewas-dalam-Serangan-Udara-di-Damaskus/