JAKARTA, BALIPOST.com – Konsep Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang dilahirkan Gubernur Bali masa jabatan 2018-2023, Wayan Koster mendapat apresiasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, disela-sela penutupan Rakernas ke-4 PDI Perjuangan, Minggu (1/10). Bahkan, daerah lain diminta meniru kebijakan Wayan Koster ini dalam membangun wilayahnya masing-masing hingga 100 tahun ke depan.
“Bali itu, alhamdullilah dikatakan semuanya itu kita. Jadi saya meng-organize-nya itu mudah, jadi Pak Koster ini yang Gubernur Bali (periode 2018-2023,red) juga ketua DPD (PDI Perjuangan Provinsi Bali,red), jadi saya bilang kamu itu mbok fikir Bali itu kecil, rakyatnya hanya berapa sih tapi subur, mbok kamu fikirkan coba bikin konsep yaitu sebuah konsep jangka panjang yang namanya 100 tahun Bali ke depan,” ujar Megawati Soekarnoputri dalam siaran langsung yang disiarkan di akun YouTube PDI Perjuangan.
Alasan Megawati meminta daerah lain meniru konsep Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan, karena belakangan ini mulai muncul berbagai konflik agraria, konflik kepentingan, dan berbagai persoalan investasi di tanah air tanpa melalui kelayakan sosial. Terlebih Bali yang merupakan daerah tujuan wisata dunia. Jangan sampai lahan pertanian Bali yang subur dikoversi hanya untuk kepentingan tourism.
“Tidak terbayangkan kalau Bali itu isinya hanya untuk tourism. Yang saya bilang, saya maksud, tanah itu lalu semua, sawah yang subur, dan lain sebagainya dikonversi digantikan hanya untuk kepentingan tourism, itu lalu rakyatnya punya apa ya? Coba fikirkan. Kalian ini adalah pemimpin di daerah, jangan lupa lho.Mudah-mudahan daerah-daerah bisa juga mengikuti apa yang telah dibuat oleh Pulau Bali, sehingga siapa pun pemimpinnya harus menjalankan konsep itu,” tegas Megawati.
Dengan memiliki kebijakan konsep pembangunan hingga 100 tahun ke depan, Megawati meyakini ketika ada pergantian pemimpin konsep pembangunan yang telah ditetapkan melalui peraturan tidak akan dirubah. Namun, dijalankan sesuai dengan paraturan yang telah dibuat oleh pemimpin sebelumnya. Dengan demikian, apa yang menjadi keinginan pendiri bangsa bisa tercapai.
“Yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan, itu adalah dengan sebuah visi misi ataupun apapun namanya itu akan merupakan jangka panjang, sehingga siapa pun pemimpin akan datangnya dia harus menjalankan hal itu, sehingga dengan demikian kita itu, menurut saya yang diinginkan oleh Bapak Bangsa Bung Karno, yang namanya keadilan dan yang namanya Indonesia itu bisa berkeadailan dan makmur itu bukan angan-angan bukan ilusi, itu adalah sebuah kebenaran, kecuali tidak dilakukan oleh kalian,” tandasnya. (Winatha/balipost)
Credit: Source link