DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menghadiri sekaligus menyampaikan arahan dalam acara Fashion Show Perangkat Daerah di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Sabtu (2/7) malam. Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini mengaku bangga dan bersyukur karena memasuki minggu ketiga Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022, omzet IKM Bali Bangkit yang berpameran sudah tembus Rp 6,07 miliar.
“Ini tentu kabar yang menggembirakan. Kita beranjak dari pandemi, karena IKM kita yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19,” ujar Putri Suastini Koster.
Perempuan multitalenta ini, mengakui bahwa PKB yang sempat tidak dilaksanakan selama 2 tahun, menjadi magnet sendiri bagi pengunjung yang berujung ke pembelian produk IKM Bali. Apalagi, pameran kali ini berbeda dengan pameran sebelumnya.
Pameran kali ini juga menghadirkan karya-karya para designpreneur yang terpilih. “Karya-karya kelima pemenang designpreneur kita sudah dipamerkan. Ini kebanggaan juga karena kita sudah berhasil menemukan talenta-talenta yang akan meneruskan warisan leluhur kita,” tandasnya.
Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini, mengatakan bahwa kegiatan fashion show ini merupakan bentuk dukungan nyata dari para ASN di lingkungan Pemprov Bali terhadap para perajin dengan membeli sekaligus memakai produk produk kerajinan IKM yang dipamerkan di Pameran IKM Bali Bangkit. Baik itu berupa kain tenun endek maupun aksesoris.
Penampilan para ASN yang berlenggak-lenggok di atas panggung bak peragawan peragawati dengan apik membawakan pakaian berbahan kain tenun endek. Baik dalam balutan busana adat ke kantor maupun busana kerja sehari-hari.
Bagi Putri Suastini Koster, hal ini di satu sisi memberikan suasana berbeda bagi para ASN yang biasanya hanya duduk di belakang meja, namun kini tampil di atas panggung. Di sisi lain penampilan peragaan busana ini juga berdampak pada meningkatnya penjualan dan membuat para perajin bergeliat dan bersemangat untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik mereka.
Untuk itu, Bunda Putri ini berharap dukungan dan kerjasama semua pihak agar pameran ini dapat terus berjalan dan bisa mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan para perajin. Tidak hanya itu, dengan digelarnya pameran ini, Bunda Putri juga berharap para konsumen bisa mendapatkan produk-produk kerajinan yang asli dan berkualitas dengan harga pantas.
Pameran ini juga sekaligus mendidik para perajin untuk menyadari tanggung jawabnya sebagai pelestari sekaligus pengembang dari warisan leluhur nenek moyang dan bukan bisnis semata. Lada bagian lain, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak semua pihak untuk turut mendukung gerakan bangga dan membeli produk lokal. Karena dengan bangga akan produk lokal juga menjadi langkah dalam penguatan ekonomi Bali.
Putri Suastini Koster mengingatkan selain kain tenun endek, Bali juga sangat terkenal dengan aksesoris berbahan emas ataupun perak. Namun belakangan banyak diproduksi perhiasan yang berbahan alpaka yang kualitasnya sangat jauh dari bahan emas dan perak.
Untuk itu, Bunda Putri mengajak semua pihak kembali menggunakan aksesoris berbahan emas dan perak. Sehingga bisa mempertahankan kualitas dari aksesoris yang ada.
Bunda Putri juga menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan pameran tidak hanya semata mata untuk berdagang atau menjual produk IKM. Tapi lebih kepada wahana atau tempat untuk mengedukasi, mengawasi, membimbing dan mengarahkan para perajin sesuai dengan tugas dari Dekranasda untuk mengawasi situasi karya kerajinan di Provinsi Bali agar jangan sampai hilang, jangan sampai jatuh dan tidak terpelihara.
Di akhir arahannya, Ny. Putri Suastini Koster mengajak agar semua pihak bersama-sama untuk membeli kain dan memakai kain tenun. Sehingga pasar menggeliat, produksi terangkat dan para generasi muda sebagai penerus warisan leluhur mau menenun kembali. “Kita gelorakan semangat dari Bali, oleh Bali, untuk dunia, sehingga kita bersama akan sejahtera,” tegasnya.
Fashion Show pada malam itu menampilkan pegawai-pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, serta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali. (kmb/balipost)
Credit: Source link