Tarian tradisional Korea Utara dipertunjukkan diresoran Pyongyang di Dubai (Foto: AFP / Giuseppe Cacace)
Jakarta – Setiap malam dalam seminggu, penduduk kosmopolitan Dubai bisa merasakan budaya Korea Utara yang tertutup di Okryu-gwan, Uni Emirat Arab. Restoran tersbut memanjakan pengunjungnya dengan berbagai makanan khas dan musik tradisional negara Pyongyang.
Pada malam akhir pekan, seorang pelayan Korut mengenakan gaun merah lengkap tag nama bendera DPRK, membawa nampan berisi kaleng Coca-Cola kepada meja-meja pelanggan Asia.
Satu dari ribuan warga Korea Utara yang bekerja di Teluk dengan restu dari Pyongyang menyajikan minuman ringan ke pengunjung Amerika di mana-mana tanpa gembar-gembor, sementara pengunjung tetap masuk ke ruang karaoke pribadi.
Sesekali stasiun televisi Negeri Komonis tersebut menampilkan klip propaganda militernya, namun tidak sedikit pun terjadi ketegangan yang sepanas yang kita banyangkan antara Washington dan Pyongyang.
Kabar memanas (bellicose, Red) antara kedua negara terus meningkat beberapa hari terakhir, menyusul uji coba nuklir keenam Pyongyang awal bulan ini.
Beberapa setelah mengancam menghancurkan Korea Utara dalam pidato pertamanya ke Majelis Umum PBB, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menargetkan perusahaan asing yang melakukan bisnis dengan negara tersebut.
Meski begitu tempat-tempat kongkow seperti di Okryu-gwan, mikrokosmos republik satu dari tiga cabang di Uni Emirat Arab di distrik Deira yang ramai di Dubai. Untuk diketahui restoran Pyongyang Okryu-gwan memiliki tiga cabang di Uni Emirat Arab, yakni di Dubai dan Deira.
TAGS : Korea Utara Dubai Amerika Serikat Rudal
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/22531/Restoran-Korut-di-Dubai-Masih-Jadi-Primadona/