JawaPos.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan revitalisasi Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat. Penataan ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 silam.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan infrastruktur yang memadai akan mempercepat pengembangan destinasi wisata. “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” ungkap dia, Rabu (1/6).
Adapun, penataan Situ Bagendit dimulai pada November 2020 dan selesai pada 2022. Anggaran penataan kawasan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 87,73 miliar yang dilaksanakan secara Multi Years Contract (MYC) 2020-2021 dengan Kontraktor Pelaksana PT Adhi Karya.
Penataan Situ Bagendit dilakukan di atas lahan seluas 2,8 hektar yang terbagi dalam enam zona. Adapun Zona 1 untuk wisata publik, Zona 2 area kuliner, Zona 3 area green school, Zona 4 area komersil, Zona 5 area water sport dan Zona 6 area masjid serta konservasi.
Ruang lingkup pekerjaan di antaranya meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner, restoran, masjid terapung, dan jembatan swafoto.
Penataan Kawasan Situ Bagendit diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan kembali menggiatkan pariwisata di Kabupaten Garut. Kawasan Situ Bagendit sudah dibuka untuk masyarakat umum pada libur Lebaran 2022 lalu dan mendapatkan antusiasme yang besar dari masyarakat.
Berdasarkan data Pemkab Garut, pada hari kedua libur Lebaran pengunjung Situ Bagendit mencapai 10.000 wisatawan. Harga tiket dipatok Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Credit: Source link