Foto yang dirilir Korean News Agency ini menunjukkan rudal Hwasong-14 milik Korut (Foto: Reuters)
Jakarta – Mantan diplomat dan pembelot Korea Utara, Thae Yong-ho mengatakan, Pyongyang tidak akan ragu sedikit pun menyerang Korea Selatan, jika Washington melancarkan serangan ke wilayahnya.
Thae Yong-ho, mengatakan skenario militer Amerika Serikat dan Korea Selatan akan mendorong Pyongyang mengarahkan tembakan ke arah tetangga Koreanya.
“Perwira Korea Utara dilatih untuk menekan tombol tanpa instruksi lebih lanjut dari perintah umum, jika terjadi sesuatu di pihak mereka,” Thae Yong-ho mengatakan kepada audiensi Komite Urusan Luar Negeri DPR yang berjudul “Pandangan Insider terhadap Rezim Korea Utara,” pada Rabu (1/11).
“Jika ada suara api atau bom atau serangan dari Amerika, artileri militer dan rudal jarak pendek akan menyala melawan Korea Selatan,” Thae menambahkan.
Ribuan rudal jarak pendek yang ditempatkan di garis perbatasan siap menembak setiap saat,” kata mantan diplomat tersebut. Ada puluhan juta warga Korea Selatan yang tinggal dalam jarak 70 km sampai 80km dari daerah ini, yang bisa menjadi sasaran,” menurut Thae.
“Saya sangat percaya, jika ada serangan preventif atau operasi apapun, perang akan dimenangkan pihak Amerika dan Korea Selatan, tidak ada keraguan mengenai hal itu, namun kita harus melihat pertumpahan darah dari pilihan militer ini,” kata pembelot tersebut.
Sementara itu, intelijen Korea Selatan menunjukkan Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba rudal baru untuk pengembangan hulu ledak nuklir. Badan mata-mata Korea Selatan tersebut dilaporkan mendeteksi pergerakan aktif kendaraan di sekitar fasilitas penelitian rudal di Pyongyang.
Sebelumnya, pimpinan NATO Jens Stoltenberg meminta respon di seluruh dunia untuk menangani serangan rudal jarak jauh Korea Utara. Ia berbicara dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha di Seoul pada Rabu (1/11), bahwa ancaman global memerlukan tanggapan global.
Sementara itu, kehadiaran Amerika Serikat di semenanjung Korea dengan sekutu regionalnya melakukan latihan militer merupakan persiapan untuk melakukan serangan pre-emptive, yang dapat meningkat menjadi kemungkinan perang nuklir.
“Latihan gabungan militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat satu demi satu sepanjang tahun di semenanjung Korea jelas merupakan latihan perang yang agresif dalam sifat dan skalanya,” kata Perwakilan Tetap Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ja Song-nam kepada Duta Besar Prancis Francois Delattre, presiden Dewan Keamanan PBB saat ini.
TAGS : Korea Utara Amerika Serikat Rudal
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24199/Ribuan-Rudal-Korut-Siap-Gempur-Korsel/
