JawaPos.com – Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam kembali mengingatkan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) untuk tidak mengumbar masalah perseroan di ruang publik. Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu juga menyarankan Ahok untuk memahami aturan dalam Undang-undang BUMN maupun UU Perseroan Terbatas.
“Tolong kalau rapat dengan Pertamina itu di dalam, tidak diopinikan di luar. Di Pertamina itu, rapatnya harus rapat tertutup,” kata Ridwan Hisjam saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina, Senin (5/10).
Ridwan yakin, baik direksi maupun komisaris perusahaan pelat merah sudah tahu tugas dan tanggung jawab masing-masing. Oleh karena itu, dia berharap Ahok sebagai komisaris utama Pertamina bisa memerankan tugasnya sebagai komut Pertamina sesuai aturan.
“Jangan bikin rapat terbuka. Jadi, rapatnya harus rapat tertutup kalau membicarakan masalah-masalah Pertamina. Karena program Pertamina itu sendiri kan sudah disepakati oleh direksi dan komisaris,” terangnya.
“Setiap tahun anggaran ke depan kan sudah disepakati bersama, program direksi itu kan pasti dapat persetujuan dari komisaris,” imbuh Ridwan Hisjam.
baca juga: Erick Luruskan Pernyataan Ahok soal Direksi Pertamina Suka Melobi
Sebelumnya, Ahok mengungkap borok Pertamina lewat akun YouTube POIN, pada Senin (14/9). Misalnya soal tidak adanya penyesuaian gaji pada pejabat yang sudah diberhentikan.
“Masa dicopot gaji masi sama. Alasannya karena orang lama,” ucap Ahok.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sudah semestinya gaji yang diberikan mengikuti jabatan yang diemban. “Tapi mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi, bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta. Dicopot, nggak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih,” kata Ahok heran.
Selain itu, Ahok juga membeberkan hobi para direksi Pertamina melobi menteri-menteri. Ahok juga mengungkap, rata-rata komisaris di BUMN merupakan titipan kementerian terkait.
Credit: Source link