JawaPos.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bakal menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) alias rights issue pada kuartal IV 2022. Rencananya, emiten berkode BRIS itu menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham baru seri B. Nilai nominalnya Rp 500 per saham.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, saham akan diterbitkan dari portepel perseroan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Saham baru tersebut juga akan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal.
“Termasuk hak atas dividen dengan saham seri B perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor,” terangnya.
Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI secara organik maupun anorganik. Dengan begitu, pertumbuhan pembiayaan dengan compound annual growth rate (CAGR) diproyeksikan di atas 15 persen sampai 2025. Karena itu, BSI membutuhkan tambahan permodalan (ekuitas) agar capital adequacy ratio (CAR) perseroan dapat mencapai di atas 20 persen pada akhir 2025.
“Saat ini CAR BSI berada di kisaran 17 persen. Sesuai dengan average CAR Top 10 National Bank dan menjaga level of comfort market,” imbuh Cahyo.
BSI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022. Agendanya meminta persetujuan rencana rights issue.
Meliputi harga pelaksanaan dan jumlah final atas saham baru yang diterbitkan. Di sisi lain, BSI juga berencana mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Credit: Source link