Mengutip Reuters, Rabu, Rivian mengatakan pihaknya memproduksi sebanyak 24.337 kendaraan pada tahun lalu di pabrik Normal di Illinois, Amerika Serikat, dan berhasil mengirimkan 20.332 kendaraan ke pelanggan. Kemudian produksi digenjot di kuartal keempat sebanyak 10.020 kendaraan dan mengirimkan 8.054 kendaraan ke pelanggan.
Dalam surat elektronik yang dikirimkan kepada karyawan pada Selasa (3/1), Chief Executive RJ Scaringe mengatakan perusahaan memproduksi 25.051 kendaraan di pabrik Normal tetapi hanya 24.337 yang terhitung sebagai “factory gated” atau diizinkan untuk dikirimkan ke pelanggan.
Menurut Scaringe, sisanya sebanyak lebih dari 700 kendaraan sedang menunggu suku cadang, validasi perangkat lunak, penyelarasan roda, dan pengisian daya. Dengan demikian “tidak dapat diperhitungkan dalam angka resmi, kata dia.
Dia menggambarkan penghitungan produksi akhir sebagai pencapaian luar biasa sambil memuji komitmen dan semangat seluruh tim. Scaringe menyinggung masalah rantai pasokan sehingga menutup pabrik selama 20 hari dan mempengaruhi 50 hari kerja lainnya. Selain itu, ditambah cuaca buruk yang menyebabkan pabrik tutup selama lima hari.
Diketahui saham Rivian anjlok sejak perusahaan itu go public pada 14 bulan lalu. Dari level tertinggi sekitar 130 dolar AS pada awal November 2021, saham perusahaan ditutup pada 30 Desember di 18,43 dolar AS dan terus turun pada Selasa (3/1).
Baca juga: Rivian tarik 13.000 kendaraan karena masalah pengencang yang longgar
Baca juga: Ford naikkan harga truk listrik F-150 di tengah inflasi
Baca juga: Kemarin, Ratu Elizabeth II meninggal hingga wisata urban di JTF
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link