JawaPos.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat usai pernyataan menenangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai inflasi yang membuat pasar kembali tenang.
Rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.227 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.263 per dolar AS.
“Tenangnya pasar dimanfaatkan oleh para spekulan untuk menjual dolar AS sehingga rupiah di akhir pekan kembali menguat,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi menyatakan inflasi Indonesia masih cukup terkendali di angka 4,6 persen, yang masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Terkendalinya inflasi antara lain disebabkan oleh keharmonisan hubungan antara otoritas pemegang fiskal (Menteri Keuangan) dengan bank sentral (Bank Indonesia) yang berjalan beriringan, rukun, dan sinkron.
Saat ini dunia berada pada ketidakpastian yang tinggi karena berbagai masalah yang menimpanya, mulai dari pandemi yang belum usai hingga perang di Ukraina yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
Terkait situasi tersebut Presiden Jokowi pun mengingatkan kepada Menkeu Sri Mulyani untuk berhati-hati dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Presiden meminta agar APBN digunakan untuk hal yang produktif dan memberikan imbal hasil yang jelas.
Selain karena kondisi internal yang sedang tenang, Ibrahim menilai penguatan kurs Garuda terjadi karena dolar AS yang melemah karena dibantu oleh intervensi Bank Sentral Inggris dan ekspektasi pengetatan agresif oleh Bank Sentral Eropa serta Bank Sentral Amerika.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 15.216 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.190 per dolar AS hingga Rp 15.248 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat juga menguat ke posisi Rp 15.232 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 15.247 per dolar AS.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Antara
Credit: Source link