Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dinilai tidak becus alias tidak mampu dalam bekerja. Sebab, Mendag hanya memprioritaskan impor.
Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS, Refrizal dalam sebuah diskusi bertajuk “Pelemahan Rupiah: Dampak dan Solusinya”, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/9).
Menurutnya, kebijakan pemerintah tidak simetris antara arahan Presiden Jokowi dengan menterinya. Salah satu contoh, kebijakan Mendag untuk mengimpor tanpa menggenjot eksport.
“Menteri perdagangan itu mengimpor saja kerjanya. Harusnya menteri perdagangan kan dibelakangnya ada RI, menteri perdagangan Republik Indonesia, apa maksudnya, terkandung di situ, dia memperdagangkan barang Indonesia keluar Indonesia artinya ekspornya digenjot,” kata Refrizal.
Hal itu menanggapi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) yang terus mengalami pelemahan. Saat ini, berdasarkan kurs Bank Indonesia (BI), Rupiah sentuh 14.927 per dolar AS.
Kata Refrizal, Presiden Jokowi sendiri pernah menegur sejumlah menteri termasuk Mendag yang lemah dalam melakukan eksport atas barang-barang dari dalam negeri.
“Bapak Presiden pernah marah waktu Raker menteri perdagangan, kita kalah sama Vietnam yang 214 miliar ekspornya 2017, Apalagi kita kalah sama Malaysia,” terangnya.
Bahkan, kata Refrizal, jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan sejumlah negara yang memiliki sumber daya di bawah Indonesia. Artinya, ada yang menjadi masalah dari pengelolaan perekonomian di tanah air.
“Padahal kalau kita bandingkan dengan negara yang sebutkan tadi, dengan Vietnam, Malaysia dengan Thailand sekalipun sumber daya kita jauh lebih baik, ini artinya ada masalah pengelolaan disini,” tegasnya.
TAGS : Nilai Tukar Rupiah Dolar AS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/40417/Rupiah-Lemah-Mendag-Dinilai-Tak-Becus/