Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan
Jakarta – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) diminta untuk mengambil langkah konkret terkait melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat(AS).
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan, akibat semakin melemahnya Rupiah, berdampak cukup signifikan dan berpotensi ke arah politis.
“Semakin hari, kurs rupiah semakin melemah. Kita berharap jangan sampai tembus ke angka Rp15 ribu, dalam kaitan menghadapi dolar AS,” kata Taufik, Jakarta, Jumat (11/5).
“Kementerian terkait dan BI harus mengambil langkah konkret, dengan menstabilkan nilai kurs. Fundamental ekonomi kita harus diperkuat, agar rupiah semakin menguat,” tambahnya.
Waketum DPP PAN itu menambahkan, jika rupiah semakin melemah, dampaknya akan semakin terasa bagi negara dan pelaku usaha. Menurutnya, pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor, akan keberatan, karena transaksinya menggunakan Dolar.
Sementara, kata Taufik, dampak terhadap negara akan terjadi pembengkakan kewajiban membayar utang luar negeri Indonesia hingga Rp5,5 triliun.
“Selisih pembengkakan ini cukup tinggi, bahkan hingga Rp5,5 triliun. Dengan begitu, ruang fiskal kita semakin sempit, hanya karena perbedaan kurs itu. Walaupun di satu sisi kita bisa membayar utang jatuh tempo. Negara dan BI diharapkan hadir untuk menstabilisasi kurs ini, jangan sampai tembus Rp15 ribu,” tegas Taufik.
Diketahui, nilai dolar AS sebenarnya terus menurun hingga menyentuh level terendah tahun ini di Rp 13.289 yang tercatat pada 21 Januari 2018. Sejak itu, Dolar AS tak pernah melemah dan cenderung menguat hingga hari ini.
Kurs rupiah atas Dolar AS pada perdagangan spot dibuka melemah 33 poin ke Rp14.085, Rabu (9/5/2018). Sementara itu, nilai tukar Rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36 persen di Rp14.052 per Dolar AS.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34185/Rupiah-Melemah-DPR-Minta-Pemerintah-Ambil-Langkah-Konkret/