Cawapres, Sandiaga Uno
Probolinggo – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami pelemahan. Saat ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp 15.152.
Menanggapi hal itu, cawapres Sandiaga Uno mengatakan, nilai tukar Rupiah cukup memprihatinkan. Untuk itu, Sandiaga meminta, agar pemerintah hemat dalam menggunakan anggaran.
Selain pelemahan Rupiah, kata Sandiaga, saat ini Indonesia sedang membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membantu pasca bencana gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.
Hal itu menjawab pertanyaan wartawan terkait masih perlu atau tidaknya perhelatan World Bank dan IMF yang digelar di Bali tetap dilangsungkan.
“Saya rasa tidak perlu sampai batal. Tapi cobalah untuk berhemat. Acara seperti itu bisa tetap dilangsungkan dengan cara sederhana. Misalnya jamuan makanannya disederhanakan, minum air putih, makanan dari nasi ulam, warung nasi wardani,” kata Sandiaga, saat mengunjungi Ponpes Nurul Jadid Probolinggo, Jawa Timur.
“Saya rasa para peserta pertemuan juga akan mengerti kesederhanaan ini, karena kita masih prihatin dengan bencana Lombok, Palu, Donggala dan Gunung Soputan,” terangnya.
Selain itu, Sandiaga juga meminta pemerintah untuk menyetop keran impor barang kebutuhan pokok yang bisa diproduksi di dalam negeri.
“Impor hanya menguntungkan segelintir orang. Harus diberi insentif kepada pelaku usaha ekspor,” demikian Sandiaga.
TAGS : Pilpres 2019 Prabowo Subianto Sandiaga Uno
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41845/Sandiaga-Minta-Pemerintah-Hemat/