JawaPos.com – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan di beberapa wilayah Nusantara membuat sektor perekonomian menuru. Khususnya sektor korporasi yang mencakup manufaktur, perdagangan, transportasi hingga pariwisata secara signifikan melambat.
Kondisi tersebut memaksa para pengusaha untuk melakukan efisiensi, di antaranya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan karyawan hingga mengurangi kapasitas produksinya. Tidak tersedianya pekerjaan dan pendapatan memicu menurunnya daya beli masyarakat yang berdampak negatif terhadap dunia usaha, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pengusaha, Sandiaga Uno kaum perempuan Indonesia kini masih mengalami diskriminasi, khususnya dari segi pendapatan. Kaum perempuan, katanya, tidak memiliki upah setara dengan para pria, walaupun diketahui berada pada level yang sama di sebuah perusahaan. “Perempuan-perempuan Indonesia ternyata tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari segi pendapatan dengan para pria,” ungkap Sandi dalam Webminar bertajuk Wanita Kuat Indonesia Hebat’ yang diselenggarakan komunitas Womenpreneurs bersama 12bros, Kamis (24/9).
Namun, dibalik ketidakadilan tersebut, Sandi memaparkan kaum perempuan yang sukses mengembangkan usaha justru berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa. Tercatat, sebanyak 80 persen perempuan Indonesia menguasai sektor UMKM nasional. Sehingga, mereka diyakini Sandi lebih banyak menciptakan lapangan kerja dibandingkan para pria.
“Kenapa UMKM didominasi perempuan? Karena berdasarkan research diketahui usaha yang dibangun dan dikelola oleh kaum perempuan, ibu-ibu, emak-emak itu memiliki tingkat kesuksesan 80 persen dibandingkan usaha milik bapak-bapak,” papar Sandi.
Kesuksesan kaum perempuan dalam mengelola usaha itu dibuktikannya lewat program OK OCE yang kini sudah memiliki lebih dari 400.000 orang anggota di seluruh Nusantara. Dirinya mengamati para ibu yang tergabung dalam OK OCE Indonesia itu lebih berhasil dalam membangun jejaring antara pelaku UMKM dibandingkan pelaku usaha pria.
Sebab diketahui, jejaring tersebut merupakan kunci utama dalam mengelola dan mengembangkan usaha. “Lewat jejaring kita bukan cuma bisa pasarkan produk milik sendiri, tapi juga bisa berbagi informasi mengenai tren, pasar juga ajang silaturahmi, itu yang paling penting,” pungkas Sandi.
Credit: Source link