HIDUP Laksmi Shari De Neefe Suardana berubah dalam semalam, setelah dirinya diumumkan sebagai Puteri Indonesia 2022 oleh host Choky Sitohang dan Patricia Gunawan pada Jumat (27/5) malam di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Mulai kemarin (28/5), perempuan asal Ubud, Bali, itu menjalankan tugasnya sebagai Puteri Indonesia 2022 bersama Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan Mustika Ratu.
Jawa Pos berkesempatan ngobrol dengan alumnus jurusan fashion business sekolah mode, Polimoda, Italia, itu kemarin siang. Rupanya, kepribadian dan wawasan Laksmi yang luas –bekal ideal menjadi Puteri Indonesia 2022– merupakan hasil dari kebiasaan membaca satu buku tiap minggunya.
Ajang ini adalah kontes nasional pertama Laksmi dan Laksmi langsung memenanginya. Bagaimana Laksmi mempersiapkan diri?
Yes, it’s my first ever pageant. Saya bahkan bukan model, lho. Saya sempat latihan sama sebuah beauty camp, Ratu Sejagad, sejak 2020. Mostly online, because of pandemic, terus saya juga sempat latihan langsung sama mereka di Jakarta.
Selama latihan dengan Ratu Sejagad, aspek apa yang paling sering Laksmi asah?
Baik dengan Ratu Sejagad maupun sendiri, saya lebih mempersiapkan mental. Saya harus percaya diri dan nggak boleh nervous. Saya juga belajar catwalk, public speaking, dan berpose. Bukan cuma untuk pemotretan, melainkan juga untuk momen-momen paparazi. You know, you have to be on point at every moment. Saya harus selalu senyum dan bahkan harus tahu di mana saya harus meletakkan tangan.
Laksmi adalah putri dari Janet De Neefe, founder Ubud Writers & Readers Festival (UWRF). Bahkan Laksmi menjadi host untuk Instagram live Book Club dari UWRF, di mana Laksmi bisa sharing berbagai pengetahuan dan isu. Dengan platform sebesar itu, mengapa Laksmi tetap mau join Puteri Indonesia?
Menurut saya, YPI punya platform yang lebih besar, khususnya untuk anak muda Indonesia. Saya punya advokasi di bidang literasi dan sastra. Dan dengan YPI, saya bisa menjangkau lebih banyak anak muda lagi di Indonesia. Termasuk bagi mereka yang kurang familier dengan UWRF.
Dengan kecintaan Laksmi pada sastra dan buku serta pengalaman di UWRF, bagaimana hal itu akan bermanfaat untuk Laksmi ketika menjabat Puteri Indonesia 2022?
Saya membaca banyak sekali buku. Ketika menangani Instagram live Book Club UWRF, saya bahkan membaca satu buku tiap satu minggu. Saya juga belajar berbicara di depan umum, jadi moderator, dan juga memiliki banyak pengetahuan kebudayaan dari hal tersebut. Menurut saya, itu jadi dasar pembentuk diri saya.
Laksmi berasal dari Bali dan terpilih ketika pariwisata Bali mulai membaik pascalesu akibat pandemi. Sebagai Puteri Indonesia 2022, apa yang akan Laksmi lakukan?
Saya akan menggunakan platform saya untuk mengampanyekan pariwisata Bali, secara khusus sustainable tourism. Mulai tradisi, budaya, hingga artisan. Saya akan menggunakan media sosial saya untuk hal itu.
Sekarang, sebagai Puteri Indonesia 2022, bagaimana Laksmi menyinkronkan antara advokasi Laksmi, UWRF, dan tugas Laksmi sebagai Puteri Indonesia?
Saya akan tetap menjalankan advokasi saya di bidang literasi dan sastra. Mungkin saya akan berdonasi buku dan mengajak banyak orang. Lalu, saya juga akan menggunakan media sosial saya untuk UWRF dan juga kegiatan sebagai Puteri Indonesia. Atau, bahkan bisa juga, misalnya nanti, Mustika Ratu membuka booth jamu di UWRF atau Ubud Food Festival.
Nantinya, Laksmi mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2022. Apa yang Laksmi ketahui tentang ajang ini?
Saya melihat Miss Universe ketika malam puncaknya. Saya masih harus belajar tentang bagaimana mempersiapkan diri saya untuk kompetisi dan berbagai aspek yang dibutuhkan untuk menjadi kontestan Miss Universe. Untuk saat ini, saya sudah tahu siapa saja para pemenangnya, karya mereka, dan juga jawaban mereka ketika kompetisi.
Apa kesesuaian Miss Universe dengan diri Laksmi yang membuat Laksmi percaya diri untuk mengikuti ajang ini?
Saya mengikuti Miss Universe sejak kecil. Melihat Miss Universe membuat saya menjadi lebih percaya diri, terberdayakan, dan membangun semangat saya.
Credit: Source link