Andalannews.com, Pontianak – Universitas Bina Sarana Informatika menyelenggarakan Seminar Kemerdekaan Digital untuk memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-74. Seminar tersebut diselenggarakan di Hotel Golden Tulip Pontianak, Kamis (22/8). Dan yang mengikuti seminar tersebut sebanyak 201 siswa SMA/SMK di Pontianak.
Seminar Kemerdekaan Digital ini, UBSI menyajikan narasumber-narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu Danny D Kosasih selaku Co-Founder & Partner Innovesia, Tessar Napitupulu selaku Founder & CEO PT. Arfadia Digital Indonesia dan SIDIA, serta Mardalina Handayani selaku Owner Aloeloco.com. Dalam seminar yang sudah berlangsung itu, Universitas Bina Sarana Informatika Pontianak bertekad menjadi kampus milenial berbasis digital.
Rektor Universitas Bina Sarana Informatika, Mochammad Wahyudi, mengungkapkan, hingga saat ini, kampus Universitas Bina Sarana Informatika Pontianak sudah mengaplikasikan sarana digital, mulai dari mengurangi penggunaan kertas, hingga aplikasi untuk orang tua dalam mengawasi anaknya. Jadi, seminar ini bentuk dalam sosialisasi kepada siswa-siswi dan guru dengan era digital seperti saat ini. Kami mengenalkan kampus digital. Di Universitas Bina Sarana Informatika, kita ajarkan dari mulai pendaftar jadi mahasiswa, gak boleh gaptek (gagap teknologi), sampai kegiatannya, hingga selesai masa perkuliahan, mereka diajarkan serba digital. Maka kita berusaha untuk mengenalkan kampus digital, kampus milenial,” kata Wahyudi, saat konferensi pers. Mulai dari papan pengumuman yang sudah diterapkan dengan digital, rekap nilai, ujian, aplikasi pengawasan orang tua kepada anak di kampus, hingga pembayaran kampus, kata Wahyudi, semuanya sudah berbasis digital.
Selain pengurangan sampah kertas, pihaknya juga mengungkapkan, Universitas Bina Sarana Informatika sudah melarang penggunaan botol kemasan plastik dan merokok di kawasan kampus, baik itu oleh mahasiswa, dosen, hingga staf. Tessar Napitupulu, Founder & CEO PT. Arfadia Digital Indonesia dan SIDIA, juga mengungkapkan dengan pengetahuan digital yang maksimal, maka akan memudahkan individu menyerap pekerjaan yang sudah berbasis digital. “Universitas Bina Sarana Informatika sudah bertahun-tahun menggunakan teknologi digitalisasi, sehingga di dunia kerja sangat cepat menyerap pekerjaan-pekerjaan yang ada, dan juga direspon dengan sangat baik,” kata Tessar.