SEMARAPURA, BALIPOST.com – Libur Lebaran menjadi lembaran baru bagi keberlangsungan pariwisata Nusa Penida. Seluruh sektor di kawasan itu hidup lagi dan memicu harapan baru bagi perkembangan ke depannya.
Dalam kurun waktu seminggu libur Lebaran, 28 April sampai 4 Mei, dari data pendapatan Pemkab Klungkung retribusi pariwisata ke Nusa Penida, mencapai Rp 272.800.000. Jumlah ini akumulasi dari pendapatan retribusi yang dipungut di masing-masing pelabuhan, yakni Pelabuhan Buyuk, Sampalan dan Banjar Nyuh.
Tren pendapatan retribusi ini setiap harinya juga terus naik. Pada 28 April 2022 total pendapatan retribusi dari tiga titik pemungutan itu hanya Rp 13.175.000. Angka ini perlahan naik sehari berikutnya pada 29 April 2022 menjadi Rp 20.530.000.
Tren positif ini terus membaik. Pada hari berikutnya, 30 April, mencapai Rp 27.355.000. “Inilah kenapa kita katakan Nusa Penida sebagai titik ungkit bagi Klungkung. Betapa hebatnya Nusa Penida dalam menarik orang untuk datang,” kata Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Jumat (6/5).
Tren pendapatan retribusi pariwisata ini terus naik memasuki Mei. Pada 1 Mei 2022 pendapatan retribusinya mencapai Rp 35.700.000. Kemudian di 2 Mei, pendapatan retribusi Rp 51.220.000, 3 Mei 2022 Rp 60.075.000 dan 4 Mei 2022 Rp 64.745.000.
Meski demikian, tingginya tingkat kunjungan ke Nusa Penida, belum berimbas pada tingkat hunian akomodasi pariwisata. Tingkat okupansi atau hunian penginapan, baik hotel atau bungalow masih sekitar 15 sampai 20 persen. Tingkat hunian ini juga belum merata. Kl
Ketua PHRI Klungkung Wayan Kariana, sebelumnya menyampaikan wisatawan yang banyak datang ke Nusa Penida, mayoritas masih wisatawan lokal, khususnya warga Bali. Mereka datang hanya melakukan kunjungan sehari untuk sembahyang. Kemudian langsung pulang. (Bagiarta/balipost)
Credit: Source link