Mendikbud Muhadjir Effendy dalam Forum Merdeka Barat
Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tak terkesan dengan tingginya angka lulusan sekolah dasar (SD) yang terserap pasar kerja.
Pasalnya, menurut Muhadjir, hal ini justru kontraproduktif dengan tujuan pemerintah yang ingin menekan tenaga kerja lulusan SD dan SMP, guna meningkatkan tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi.
“Saya tidak bangga, karena mereka (lulusan SD dan SMP) bisa kerja apa saja, mulai dari tukang sapi hingga tukang rokok. Kami tidak senang. Ini justru menyakitkan,” kata Muhadjir dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9, pada Kamis (8/11) di Kantor Bappenas, Jakarta.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data tingkat pengangguran terbuka (TPT) periode Agustus 2017-Agustus 2018, pada Selasa (6/11) lalu.
Dalam data tersebut, lulusan SD dan SMP paling banyak diserap oleh pasar kerja sebesar 2,43 persen. Sebaliknya, lulusan SMK kembali menyumbang angka pengangguran tertinggi sebesar 11,24 persen dari total 7 juta pengangguran.
Mengomentari survei ini, Mendikbud beralasan program revitalisasi SMK yang diteken lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, baru mulai berjalan pada akhir 2016, dan efektif pada awal 2017.
“Jadi sekarang lulusan SMK itu, lulusan yang belum tersentuh revitalisasi,” ujar Muhadjir.
Muhadjir menambahkan, lewat program revitalisasi, SMK nantinya tidak lagi bertindak sebagai penyedia (supply drive), namun menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Sehingga, lulusan dapat terserap secara maksimal.
Selain itu, pembelajaran pun tidak lagi berkutat di kelas dan lingkungan sekolah, melainkan memberikan porsi lebih banyak turun langsung ke lapangan.
“Sekarang kami produksi sesuai permintaan. Kami susun kurikulumnya dengan pelaku industri. Sekolahnya 40 persen, 60 persennya di industri,” paparnya.
TAGS : Pendidikan Dasar Menengah Lulusan SMK Pengangguran Meningkat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43573/Serapan-Lulusan-SD-Tinggi-Mendikbud-Bilang-Menyakitkan/