JawaPos.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama Institute Pertanian Bogor (IPB) membuka Grand Launching Cluster Jagung Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani jagung.
SVP of Supporting SIG, Muchamad Supriyadi menjelaskan bahwa dipilihnya pembentukan klaster jagung ini karena potensi jagung di Kabupaten Rembang cukup besar. “Tanaman jagung memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain biji, batang dan daun yang dapat dimanfaatkan, bonggol jagung juga dapat digunakan untuk bahan bakar alternatif pengganti batu bara pada pabrik semen. Karena itu SIG berharap, UMKM di Rembang yang memiliki lahan dan tanaman jagung dapat lebih dioptimalkan guna menambah penghasilan para petani”, kata Muchamad Supriyadi
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan, pembentukan klaster jagung ini menjadi trigger yang bisa membanggakan bagi petani jagung di Rembang. Berdasar keluhan petani, mereka tidak memiliki kekuatan dan otoritas. Ketika panen banyak harga akan jatuh, kalau produksi kurang harga akan naik dan itu sudah menjadi ilmu ekonomi. Namun dengan adanya klaster ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi para petani mulai proses hulu hingga hilir pertanian jagung.
Kabupaten Rembang memiliki potensi pertanian yang besar. Salah satunya ada pada tanaman jagung, namun faktanya petani jagung rata-rata masih menggunakan teknik konvensional di dalam prosesnya. Sehingga hasil panen memiliki harga yang tidak stabil dan cenderung murah. Selain itu tantangan yang dihadapi adanya limbah janggel jagung yang menjadi masalah dan tidak bernilai ekonomis.
Pembentukan klaster jagung ini untuk memberikan solusi terhadap masalah yang di hadapi petani saat ini. Salah satunya dengan melakukan inovasi melalui modernisasi proses panen yang selama ini memanfaatkan panas matahari, kemudian akan beralih menggunakan mesin pengering sehingga total kandungan air sesuai kebutuhan standar industri pakan sehingga harga jagung tinggi dan stabil
Diselah-selah tinjauan ke UMKM para petani Jagung, GM of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, “Pembentukan Klaster Jaggung di Rembang ini selaras dengan semangat SIG dalam mengambangkan program pemberdayaan berkelanjutan ” sebagai perwujudan kometmen Corporasi terhadap lingkungan perusahaan
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengatakan, selama ini produk pertanian kerap terkendala oleh stok. Begitu pula dengan rasa dari produk yang dipasarkan. Dengan dibentuknya klaster diharapkan mampu mengatasi hal itu.
“Dalam klaster itu harus ditentukan hilirnya sampai mana, jadi harus hulu sampai hilir, makanya sekat-sekat harus dihilangnya. Tidak boleh juga ego,” kata Erma.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM, Sabik Aji Taufan
Credit: Source link