Slank Akhirnya Punya Koperasi, Bunda Iffet: Semoga jadi Kebanggaan!

JawaPos.com – Grup band Slank akhirnya memiliki koperasi berbasis penggemar. Dalam koperasi ini, para anggotanya berasal dari kalangan penggemar Slank dengan tujuan utama membuka lapangan pekerjaan baru untuk mereka sehingga dapat membantu slankers lebih mandiri secara ekonomi.

Dalam acara launching koperasi yang dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir, Bunda Iffet yang merupakan ‘ibu’ dari Slank menaruh harapan besar. Ia berharap hadirnya koperasi ini bisa membawa kemanfaatan besar bagi barisan penggemar Slank dari Sabang sampai Meraoke.

“Semoga dengan adanya koperasi ini, seluruh Slankers dapat menjadi pengusaha sukses, mengharumkan nama Slank, dan menjadi kebanggaan bunda kalau masih ada,” kata Iffet di bilangan Duren Tiga Jakarta Selatan, Selasa (19/7).

Dalam kesempatan itu, Bunda Iffet juga menjadi anggota pendiri Slankops. Dia pun diberikan plakat penghargaan. Dalam plakat terdapat gambar karikatur Bunda Iffet. Secara seremonial, Iffet menerima plakat tersebut yang diserahkan oleh gitaris Slank, Abdee Negara.

Di hadapan awak media, drummer Slank Bimo Setiawan atau akrab biasa disapa Bimbim memastikan bahwa koperasi berbasis penggemar ini akan dikelola secara profesional supaya tujuan utama membantu barisan penggemar untuk meraih kesuksesan dan kesejahteraan finansial dapat tercapai.

Untuk mewujudkannya, Slank pun banyak belajar dari sejumlah pegiat koperasi sukses. “Kita banyak mengajak ahli koperasi dari Jogja yang sudah puluhan tahun di koperasi,” kata Bimbim.

Selain itu, koperasi Slank juga mendapat arahan langsung dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah supaya koperasi ini benar-benar hadirkan pergerakan ekonomi yang baik dengan manajemen yang profesional. “Pak Teten tadi kan juga bilang akan menjaga kita biar koperasi berjalan secara profesional,” kata Bimbim.

Lebih lanjut dia mengatakan, barisan para penggemar Slank di sejumlah daerah sebenarnya sudah ada yang melakukan aktivitas ekonomi. Selain membuat basecamp, mereka juga melakukan aktivitas usaha untuk menghidupkannya.

“Sebenarmya di beberapa daerah sudah ada basecamp dan masing- masing bascamp memiliki usaha sendiri. Ada yang usaha beras, ada yang juga merchandise, dan lain-lain,” tandas Bimbim.


Credit: Source link