MANGUPURA, BALIPOST.com – Tetap eksis di tengah persaingan serta terpuruknya ekonomi akibat Pandemi COVID-19 belum tentu bisa dilakukan oleh banyak pengusaha. Namun, ini sukses dilakukan Suditara Jewelry.
Usaha yang dirintis oleh pasangan I Wayan Suantara dan Ni Komang Sudiati sejak 2002 ini berawal dari jualan keliling atau kerap disebut pedagang acung. Ditemul di Galeri Suditara Jewelry Jalan Pusat Pemerintah (Puspem) Kabupaten Badung No.51, Banjar Uma Gunung, Kelurahan Sempidi, di pintu keluar Selatan Puspem Badung, Wayan Suantara menceritakan perjalannya dalam membangun bisnis perhiasan.
Bapak dengan tiga orang putri ini awalnya bekerja di sebuah agen perjalanan wisata, sedangkan sang istri Ni Komang Sudiati menjual perhiasan keliling door to door (pintu ke pintu) dengan menyasar instansi pemerintahan. “Awalnya istri saya yang jualan door to door ke instansi pemerintahan, koperasi-koperasi dan organisasi yang ada di Badung sampai ke Singaraja, istilahnya ngacung lah. Lama kelamaan istri saya kewalahan, saya juga jenuh 9 tahun kerja di pariwisata, sehingga memutuskan membantu istri mengembangkan usaha ini,” tuturnya.
Usaha yang menyajikan beragam jenis dan motif perhiasan dari perak, emas hingga berlian ini mampu eksis hingga kini berkat keunggulan yang dimiliki. Tak seperti usaha kebanyakan yang menjual produk pasaran, Suditara Jewelry memiliki keunggulan pada produk perhiasan yang terbilang edisi terbatas (limited edition).
Sebab, pria kelahiran Kintamani, Bangli 1973 ini menghadirkan produk custom dengan jumlah yang terbatas. Jadi, tidak banyak ditemukan motif serupa di pasaran. “Kami sebenarnya fokus di emas dan berlian dengan keunggulan kami bisa custom, kami bisa membuatkan konsumen sesuai seleranya dan kami menerima service, reparasi, bahkan kalau ada emas yang rusak patah bisa didaur ulang dibuat sesuai selera. Ini yang membuat customer menjadi pelanggan setia kami,” jelasnya.
Menurutnya, dalam memproduksi produk, Suditara Jewelry selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen. Pecinta perhiasan dalam membawa desain atau memilih yang telah disediakan, sehingga sesuai selera. Tak main-main, garansi yang diberikan pun seumur hidup.
“Untuk pengerjaan satu pesanan itu biasanya satu sampai lima hari, kalau desainya rumit bisa satu minggu atau tiga minggu selesai. Bahannya bisa dari kami atau dari konsumen sendiri. Kadang juga ada emas yang patah-patah atau rusak itu bisa diolah di sini,” ujarnya.
Menurutnya, dengan pelayanan yang mengikuti keinginan konsumen, Suditara Jewelry mampu bersaing dan eksis hingga kini. Meski demikian, Wayan Suantara tidak menampik usaha yang ditekuni bersama istri terdampak Pandemi COVID-19.
“Terdampak pastinya sampai 50 persen, tapi kami bersyukur masih ada pelanggan yang datang untuk reparasi, yang rusak dan beberapa instansi yang membuat cinderamata,” katanya.
Kegigihan dan eksistensi I Wayan Suantara dan Ni Komang Sudiati membangun usaha sejak 2002 hingga kini layak diapresiasi. Untuk itu, Koran Harian Bali Post memberikan Anugerah Bali Brand 2021.
“Kami berterima kasih atas penghargaan yang diberikan Bali Post, mudah-mudahan ked epannya kita dapat bersinergi. Harapan saya sebagai perajin dengan adanya Bali Post mampu mendorong usaha kami lebih baik kedepannya,” tutupnya. (Parwata/balipost)
Credit: Source link