JAKARTA, KRJOGJA.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menerapkan prinsip Environmental, Social And Governance atau ESG, yang secara garis besar sudah diimplementasikan baik di sisi aset, liabilitas, operasional, maupun sumber daya manusia.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengungkapkan bahwa perseroan harus paham framework yang menjadi bagian dari corporate strategy. Dimana hal tersebut yang melatarbelakangi BRI dalam merilis sustainability bond pada tahun 2019 dan tidak memilih green bond atau social bond.
Di sisi lain, lanjutnya, setelah menerapkan prinsip ESG, untuk menjaga kepercayaan investor perseroan pun secara berkala dan berkesinambungan mencantumkan kinerja maupun hasilnya dalam laporan tahunan perseroan, sustainability report dan annual sustainability bond report.
“Itu pertanggungjawaban kepada investor bahwa bond yang dibeli diinvestasikan pada proyek-proyek yang kami janjikan. Dalam case BRI LRT itu kalau sudah jalan bisa mereduksi emisi karbon sekitar 8.000 ton CO2 per tahun. Dari kredit yang kami berikan kepada UMKM terutama mikro dan ultra-mikro, itu sudah bisa create lapangan kerja baru serta mempertahankan kelangsungan usaha bagi sekitar 400.000 UMKM di Indonesia. Nah itu yang kita masukan dalam annual sustainability bond report,” katanya memaparkan.
Komitmen BRI dalam penerapan ESG sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, demi mendorong pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.(*)
Credit: Source link