JawaPos.com – Salah satu film yang dinantikan, Kisah Tanah Jawa, akhirnya akan menjalani syuting dalam waktu dekat. Proses syuting film yang dibintangi oleh Deva Mahenra ini kemungkinan dimulai pertengahan November 2022.
Produser dari MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan, saat ini para pemainnya sedang melakukan reading sebagai bagian dari persiapan syuting. “Akan mulai syuting bulan November, sekitar satu bulan dari sekarang. Lokasi syuting kayaknya di Jogja. Cerita Oom Hao kan di Jogja juga,” kata Manoj Punjabi saat ditemui di MD Place Setiabudi Jakarta Selatan, Jumat (21/10).
Kursi sutradara film Kisah Tanah Jawa dipercayakan kepada Awi Suryadi, sutradara yang sukses menggarap film KKN di Desa Penari. Sekalipun digarap oleh sutradara yang sama, Manoj Punjabi menyebut nuansa flm Kisah Tanah Jawa akan berbeda dari film KKN.
“Saya kira beda. Akan ada sesuatu yang baru. Kita juga tidak mau buat film kayak KKN meskipun KKN bagus dan sukses. Elemennya pasti berbeda,” kata Manoj Punjabi.
Namun dari sisi kualitas produksi, Manoj menyebut antara film KKN dan Kisah Tanah Jawa kemungkinan akan selevel. Dalam arti, akan digarap dengan standar tinggi demi menghasikan hasil produksi film berkualitas.
“Iya selevel. Saya sendiri tidak semangat (jika digarap di bawah standar). Dari sisi bisnis mungkin saja (sukses meski kualitas produksi tidak terlalu bagis), tapi kalau ada nama saya production value jadi sangat penting. Soal laku atau tidak itu urusan lain,” jelasnya.
Dalam menggarap suatu film, kata Manoj, MD Pictures tidak masalah harus mengeluarkan dana bernilai fantastis apabila IP filmnya memang besar. MD tidak mau cerita yang sudah menarik malah memiliki kualitas produksi yang rendah.
MD ingin film-film yang digarap bisa bersaing secara kualitas dengan film-film dari luar negeri termasuk Hollywood. “Tapi tidak bisa semua film juga (dibuat dengan standar tinggi), tergantung IP-nya sebesar apa,” jelasnya.
Film Kisah Tanah Jawa dikembangkan oleh MD Pictures dari cerita yang sempat muncul di YouTube. Selain itu, film ini juga dikembangkan dari versi buku berjudul Pocong Gundul.
Credit: Source link