ISTANBUL, BALIPOST.com – Penyelidikan atas tabrakan dua pesawat yang menyebabkan kematian sedikitnya lima anggota awak penerbangan tersebut mulai dilakukan Jepang.
Dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (3/1), anggota Badan Keselamatan Transportasi Jepang dan polisi mengunjungi lokasi kecelakaan di Bandara Haneda di Ibu Kota Tokyo. Tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang terjadi pada Selasa sekitar pukul 17:49 waktu setempat (atau 15.49 WIB).
Perekam penerbangan dan suara pesawat penjaga pantai ditemukan sementara perekam penerbangan dan suara pesawat Japan Airlines masih hilang.
Lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas, sementara 379 penumpang, termasuk kru pesawat Japan Airlines, berhasil keluar dari pesawat.
Pesawat penjaga pantai itu membawa bahan bantuan untuk masyarakat yang terkena gempa di Provinsi Niigata setelah Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 pada Senin dengan pusat gempa di Semenanjung Noto dan area sekitar di pantai Laut Jepang.
Tabrakan pesawat memicu penutupan keempat landasan pacu, dan tiga di antaranya dibuka kembali pada Selasa malam. Namun, puluhan penerbangan dibatalkan.
Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk mengendalikan kebakaran di pesawat Japan Airlines, yang diproduksi oleh Airbus SAS dengan mesin dari Rolls-Royce Inggris dan dikirim pada November 2021. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link