Bendera kebangsaan Korea Utara (L), Korea Selatan dan Amerika Serikat (Foto: Yonhap News)
Seolu – Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, Pyongyang kemungkinan akan melakukan dialog dengan Amerika Serikat pada 2018 karena negara komunis tersebut berusaha untuk mendapatkan status sebagai pemilik senjata nuklir secara de facto.
“Korea Utara akan terus meningkatkan kemampuan nuklir dan misilnya sembari mencari jalan keluar secara eksternal,” ujar kementerian.
“Dalam mencari pengakuan statusnya sebagai negara dengan kepemilikan nuklir secara de facto, (Pyongyang) kemungkinan akan melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat,” sambungnya, dilansir dari Yonhap, Selasa (26/12).
Pada saat yang sama, kata Kementerian tersebut, Korea Utara juga kemungkinan akan berusaha terlibat dengan Korea Selatan untuk memulihkan hubungan antar-Korea tahun depan.
Tahun depan, Korea Utara diperkirakan akan mulai merasakan sejumput sanksi internasional dan bilateral terhadap program rudal nuklir dan balistik negara tersebut.
“Korea Utara diperkirakan akan memaksimalkan upaya untuk bertahan (dampak sanksi) dengan memperketat kontrol sosial dan memobilisasi rakyatnya untuk membangun ekonomi,” ujarnya
Ini memperkirakan konsekuensi ekonomi sanksi dapat mulai ditunjukkan pada tahun 2018, dengan dampak termasuk pemotongan volume perdagangan dan arus masuk valuta asing, serta pengurangan produksi di setiap bagian ekonomi.
Kementerian tersebut mengatakan akan secara ketat memperhatikan pidato pemimpin baru Korea Utara Kim Jong-un pada tanggal 1 Januari untuk melihat apakah ramalan tersebut benar atau tidak.
TAGS : Korea Utara Amerika Serikat Korea Selatan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26891/Tahun-Depan-Korut-AS-akan-Dialog-Begini-Prediksinya/
