JawaPos.com – Perawatan merapikan gigi atau ortodontik adalah hal yang identik dengan tenggat waktu lama. Dulu, proses ini memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun di mana orang yang menjalaninya harus menggunakan kawat gigi logam yang dapat mempengaruhi fungsi bicara dan makan.
Perawatan ortodontik juga umumnya dilakukan pada anak-anak karena orang dewasa mengalami penurunan rasa percaya diri dan merasa tidak nyaman kala menggunakan kawat gigi. Seiring majunya zaman dan teknologi kedokteran gigi, proses ortodentik dapat dilakukan dengan teknologi bernama clear aligners. Perawatan model ini berkembang drastis dalam dua dekade terakhir.
Meskipun terapi clear aligners tergolong baru, konsep merapikan gigi menggunakan alat lepasan atau removable appliance sebetulnya sudah diperkenalkan sejak tahun 1945 yang disebut dengan positioner gigi oleh Harold Dean Kesling. Positioner gigi merupakan alat ortodontik aktif yang digunakan dalam fase finishing dan retention.
“Dengan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, perangkat ortodontik pun menjadi lebih mudah untuk dirancang dan diproduksi sehingga berfungsi lebih akurat. Teknik clear aligners yang ada saat ini dikembangkan dari prinsip-prinsip Kesling dengan kombinasi teknologi masa kini,” ujar drg. Merry A. Marcella, MSc, dokter gigi dari klinik OneSmile dalam keterangan resminya.
Berikut 5 perkembangan teknologi yang membawa revolusi perawatan ortodontik dengan clear aligners:
Scanner Intraoral
Scanner intraoral 3D merupakan alat perekam gigi yang lebih akurat dan cepat dibandingkan alat cetak gigi konvensional. Menurut drg. Merry, kecil kemungkinan terjadinya kesalahan dan pengulangan mencetak gigi. Scanner intraoral menghasilkan peta awal posisi gigi pasien untuk proses analisis dan desain 3D perubahan posisi gigi. Hasil cetakan/rekaman giginya pun dapat langsug dikirim secara instan. “Scanner intraoral berguna terutama untuk pasien yang memiliki gag reflex dan masalah kecemasan. Tidak perlu lagi menggunakan cetakan fisik yang sering menyebabkan tumpahan bahan cetak dari mulut dan memakan waktu karena pasien harus menggigit selama beberapa menit,” ujar drg. Merry.
Simulasi Rencana Perawatan 3D
Program yang telah dikembangkan dewasa ini dapat mengubah cetakan gigi digital pasien menjadi senyum yang ideal. Cetakan gigi digital dianalisis dan dirancang pergerakan giginya menggunakan software canggih sehingga menghasilkan simulasi pergeseran gigi 3D menjadi bentuk lengkung gigi yang ideal. Pada saat konsultasi rencana perawatan, pasien dapat melihat dalam beberapa detik perjalanan gigi menjadi lurus dan rapi yang akan dilalui gigi mereka dalam beberapa bulan mendatang.
Teknologi CAD/CAM dan 3D Printing
Hasil rekaman gigi akan ditafsirkan oleh CAD (Computer-Aided Design) dan rangkaian desain clear aligners akan dibentuk melalui proses termal pada model cetak 3D yang dihasilkan melalui CAM (Computer-Aided Manufacturing). Seluruh set aligners yang dibutuhkan selama perawatan akan diberikan kepada pasien di awal sehingga pasien tidak perlu menunggu lama.
Material Canggih
drg. Merry menjelaskan, clear aligners terbuat dari material termoplastik halus dan nyaman yang sepenuhnya BPAfree. Terbuat dari bahan yang fleksibel, clear aligners dapat dengan mudah dilepas saat makan dan membersihkan gigi. “Pembersihannya pun mudah, hanya menggunakan spray cleanser dari OneSmile yang memiliki kandungan antibakteri tanpa alkohol dan sugar-free,” katanya.
DentalMonitoringTM
Clear aligners dirancang untuk dipakai setidaknya 22 jam sehari. Satu set clean aligners dipakai selama 7 hari, kemudian diganti dengan set aligners tahap berikutnya. Setiap minggu, pergerakan gigi pasien akan dipantau dan dievaluasi melalui aplikasi DentalMonitoringTM. DentalMonitoringTM adalah sistem berbasis AI yang memungkinkan pasien melakukan pemeriksaan virtual dengan ortodontis kapan saja dan di mana saja. “Cukup menggunakan handphone, pasien dapat melakukan kontrol pergerakan giginya melalui scan gigi dan mengirimkannya melalui aplikasi. Dengan teknologi AI yang canggih, sistem DentalMonitoringTM dapat mendeteksi pergeseran gigi dan merekam progres perawatan gigi pasien dengan lebih akurat dibandingkan hanya dengan kontrol kasat mata saja. Aplikasi ini membantu dokter untuk melihat apakah pergerakan gigi pasien sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak dengan membandingkan hasil scan dari minggu ke minggu,” pungkas drg. Merry.
Credit: Source link