Dokter merawat pasien yang terinfeksi virus corona di sebuah rumah sakit di Wuhan di provinsi Hubei tengah China. (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com – Kasus infeksi virus corona baru atau Covid-19 sudah mencapai lebih dari 90.000 di seluruh dunia per Selasa (3/3) pagi.
Di Indonesia, virus yang berasal dari Wuhan, China itu baru diumumkan pada Senin (2/3), usai dua warga asal Depok, Jawa Barat dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Nah, dikutip dari New York Post, berikut ini tanya-jawab seputar virus corona yang dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang ingin mencari tahu:
Jika saya berpapasan dengan pengidap virus corona, apakah saya akan tertular?
Menurut pendapat para ahli, berpapasan memang belum tentu menularkan virus corona. Namun ada empat faktor penting yang harus diperhatikan.
Pertama, seberapa dekat Anda dengan pasien?
Kedua, berapa lama Anda berada di dekat orang tersebut?
Ketiga, apakah orang itu mengeluarkan cairan virus (droplet) pada Anda?
Keempat, seberapa sering Anda menyentuh wajah?
Dan tentu saja, para ahli mengatakan faktor usia dan kesehatan juga menjadi hal yang harus diperhatikan.
Apa itu cairan virus?
Droplet merupakan tetesan yang mengandung partikel virus. Seperti diketahui, virus adalah mikroba kecil yang menjadikan sel sebagai inang, mengambil alih sel untuk membelah diri, lalu berpindah ke inang lainnya.
“Ini adalah gaya hidup virus,” kata Gary Whittaker, profesor virologi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Cornell.
Virus tanpa inang tidak akan bisa pergi ke mana pun, kecuali jika kita memberikannya media melalui tetesan lendir atau air liur, menurut guru besar Universitas Joki Club Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer Hong KongKin-on Kwok.
Tetesan lendir dan air liur ini dikeluarkan dari mulut atau hidung saat kita batuk, bersin, tertawa, bernyanyi, bernapas, dan berbicara.
Jika cairan tersebut tidak menabrak sesuatu di depannya, biasanya akan berakhir di lantai atau tanah. Dan untuk mendapatkan akses ke sel Anda, tetesan virus harus masuk melalui mata, hidung atau mulut.
Berapa jarak aman antara saya dan pengidap virus corona?
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier mengatakan, jarak aman adalah tiga kaki atau 0,9 meter dari pengidap virus corona.
Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan, berdiri dalam jarak enam kaki atau 1,8 meter dapat memicu risiko.
Berapa lama saya boleh berada di dekat orang yang terinfeksi?
Belum ada penelitian yang mengungkapkan hal ini. Tetapi sebagian besar pakar sepakat bahwa semakin lama Anda didekat pengidap, maka akan lebih tinggi risikonya.
Apakah saya bisa langsung mengetahui orang yang terinfeksi virus corona?
Belum tentu. Sebab sebagian besar gejalanya ringan seperti pilek atau flu. Namun, orang yang terinfeksi virus corona sebelumnya tidak pernah jatuh sakit sama sekali.
Karena sulit untuk mengidentifikasi siapa yang mampu menyebarkan virus corona, maka tidak heran ada banyak kasus di mana orang tanpa gejala ternyata telah menginfeksi orang lain.
“WHO masih percaya bahwa sebagian besar dari mereka yang telah menyebarkan coronavirus jelas sakit pada saat penularan,” kata Lindmeier.
Bisakah virus corona bertahan di gantungan kereta/bus, layar sentuh, atau permukaan lainnya?
Iya. Masih ingat dengan kasus jemaah Budha yang jatuh sakit setelah mendatangi kuil Buddha di Hong Kong? Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong langsung mengumpulkan sampel dari situs tersebut.
Ternyata keran toilet dan kain penutup di atas teks-teks Buddhis dinyatakan positif mengandung virus corona.
Secara teknis, virus Covid-19 merupakan jenis terbaru dari banyak virus dengan bentuk yang serupa. Dan sebuah penelitian menyatakan bahwa virus tersebut mampu bertahan pada logam, gelas, dan plastik selama dua jam hingga sembilan hari.
Permukaan benda yang bersih tidak menutup kemungkinan bebas virus corona. Jika seseorang yang terinfeksi bersin lalu tetesan mendarat di permukaan benda tersebut, maka orang lain berpeluang tertular jika terpegang.
Namun menurut Profesor Whittaker, virus corona relatif mudah dihancurkan. Caranya ialah dengan menggunakan disinfektan sederhana untuk menghancurkan sisi virus supaya aman.
Selagi Anda tetap rajin mencuci tangan dan menghindari untuk menyentuh wajah, maka tak perlu khawatir dengan virus corona, karena tetesan virus tidak mampu melewati kulit.
Apakah merek atau jenis sabun tertentu disarankan?
Tidak, menurut keterangan sejumlah pakar.
Tetangga saya batuk. Haruskah saya khawatir?
Tidak ada bukti bahwa partikel virus dapat menembus dinding rumah atau kaca, kata Dr. Ashish K. Jha, direktur Harvard Global Health Institute.
Tapi, bila tetangga Anda yang terinfeksi kedapatan bersin di pagar lalu Anda menyentuhnya, maka “itu akan menjadi cara yang lebih alami untuk tertular virus tersebut” menurut Dr. Ashish.
Apakah berhubungan seksual bisa menularkan virus corona?
Berciuman baik melalui bibir maupun pipi hampir pasti dapat menyebarkan virus corona. Namun biasanya tidak menular melalui hubungan seksual.
Amankah makan di rumah pengidap virus corona?
Jika pengidap virus corona itu ikut melayani atau menyajikan makanan untuk Anda, maka risikonya masih tetap tinggi. Namun bila masakan dipanaskan kembali, maka seharusnya dapat membunuh virus, menurut Profesor Whittaker.
“Sebagai aturan umum, kita belum melihat bahwa makanan adalah mekanisme penyebaran,” kata Dr. Ashish.
Amankan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing ikut dikarantina?
Menurut Profesor Whittaker, yang telah mempelajari penyebaran virus korona pada hewan dan manusia, menyebut tidak ada bukti bahwa pengidap dapat menularkan virus corona kepada hewan peliharaan mereka.
Artikel asli dimuat di https://www.nytimes.com/2020/03/02/health/coronavirus-how-it-spreads.html
TAGS : Virus Corona Tanya-Jawab
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/68334/Tanya-Jawab-Penting-Seputar-Virus-Corona/